Ratusan Pelaku Seni, Kirab Pusaka dan Budaya di Kediri
Sekitar 600 orang pelaku seni dari berbagai daerah mengikuti kegiatan budaya Gerebeg Suro 2019. Kegiatan Gerebeg Suro ini digagas oleh Komunitas Garuda Mukha. Ritual Gerebg Suro diisi berbagai rangkaian kegiatan diantaranya Kirab Pusaka Seni dan Budaya.
Peserta Kirab diberangkatkan start dari Jalan Airlangga berjalan memutar menyusuri jalan protokol menemupuh jarak kurang lebih 2 kilometer, lalu balik lagi ke tempat awal. Kirab tidak hanya diikuti peserta dari wilayah dari Kediri, melainkan juga luar Kota seperti halnya Solo, Surabaya, Mojokerto, Gresik, Malang dan Blitar.
Selain mengusung tarian kesenian daerah masing masing, peserta kirab juga membawa sejumlah senjata pusaka warisan lelulur era Kerajaan Kadiri. Senjata pusaka yang dikirab berupa tombak dan Keris.
"Sebelumnya, senjata pusaka tersebut pada malam hingga dini hari, terlebih dahulu harus dijamas. Setelah dijamas baru dikirab," terang Galih Tego sebagai Ketua Pelaksana Acara Gerebeg Suro Minggu 01 September 2019.
Saat akan sampai tujuan ke tempat start semula di Jalan Airlangga, ratusan warga yang sudah lama menunggu dipinggir jalan langsung menyerbu peserta kirab yang membawah Gunungan makanan dan sayuran. Makanan yang diperebutkan berupa polo pendem, nasi kuning, serta buah buahan. Masyarakat menilai, dengan mendapatkan makanan dan sayuran itu nantinya akan mendapat banyak berkah.
"Mencari berkahnya, kalau semakin kita banyak mengambil gunungan itu tadi insyaallah," kata Elsa (23) warga Ngadisimo II Kota Kediri.
Elsa mengaku, setiap tahunya ia tidak pernah ketinggalan dan selalu mengikuti kegiatan Gerebeg Suro. Makanan hasil rebutan tadi, seketika itu juga langsung ia makan di lokasi bersama para temanya.
Selesai menggelar kirab, acara dilanjutkan dengan tradisi Dono Wewe. Tradisi Dono Wewe diimplementasikan dengan kegiatan berebut pecahan uang koin yang dibagikan oleh penyelenggara. Tradisi Dono Wewe dimaknai sebagai simbol pemerataan pembagian rejeki yang diperuntukan bagi masyarakat.