Gerbang Masjid Baiturrahman Semarang Dirobohkan, Ini Sebabnya
Renovasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang sudah mulai dilakukan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan gerbang dibongkar agar tidak menutupi kemegahan masjid yang berdiri di lahan seluas 11.765 meter persegi itu.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah II (BPPW) Jawa Tengah Kementerian PUPR, Anggoro Putro menerangkan bahwa keberadaan Masjid Raya Baiturrahman nantinya akan lebih menyatu dengan Simpang Lima. Sebab, pintu gerbang dan pagarnya akan dibuat lebih terbuka dan indah.
“Sesuai arahan Pak Gubernur Ganjar Pranowo pagar yang menghalangi masjid untuk dibongkar dan diganti yang lebih terbuka. Ini agar masjid lebih terlihat kemegahannya,” ujarnya, Rabu 8 September 2021.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung program renovasi Masjid Raya Baiturrahman. Diantaranya mempermudah memberikan perizinan administrasi maupun pengamanan.
“Sangat membantu, terutama soal perizinan yang diperlukan dalam proses renovasi. Apalagi, Pak Ganjar ternyata punya cerita tersendiri dengan masjid itu,” ungkapnya.
Anggaran untuk renovasi masjid sebanyak Rp84 miliar dan ditargetkan selesai pada Agustus 2022 mendatang. “Masjid Raya Baiturrahman adalah salah satu ikon Jawa Tengah, khususnya Semarang. Namun saat ini mengalami degradasi sehingga memerlukan revitalisasi,” ungkapnya.
Dalam penataannya, pihaknya akan melibatkan Ahli Cagar Budaya karena masjid itu merupakan bangunan cagar budaya yang harus dilindungi.
Bukan hanya itu, renovasi kali ini juga akan menambah area parkir berkapasitas 229 motor dan 54 mobil, taman lengkap dengan air mancur dan kolam serta pengamanan. Sehingga nantinya, pengunjung maupun jamaah lebih merasa aman dan nyaman dalam beribadah.
“Nantinya bangunan itu masih terjaga sebagai bangunan cagar budaya. Renovasi dilakukan untuk mempercantik komplek masjid. Seperti tempat wudu, area servis, ATM, plaza timur laut, plaza depan, plaza selatan, sekolah, kantor MUI, dan juga memperindah menara,” lanjutnya.
Ia berharap, dengan dilakukan renovasi tersebut menjadikan Masjid Raya Baiturrahman sebagai tempat ibadah sekaligus wisata religi di Jawa Tengah. “Nantinya, bisa difungsikan sebagai tempat kegiatan setingkat nasional bahkan internasional,” imbuhnya.
Sementara, Ketua MUI sekaligus Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman, KH Ahmad Darodji menuturkan bahwa Masjid Raya Baiturrahman itu sudah menjadi ikon Jawa Tengah yang dibangun tahun 1968 dan selesai tahun 1974.
Kemudian, dikembangkan dengan membuka sarana pendidikan, les bahasa inggris dan arab. Selain itu ada kursus mubalig dan kajian tafsir.
“Dulunya masjid ini menjadi ikon Jawa Tengah. Selesai dibangun tahun 1974, dan hanya bangunan masjid. Kemudian kami kembangkan ada sarana pendidikan dan les bahasa, kursus mubalig dan kajian tafsir,” papar Ahmad Darodji.
Menurutnya, renovasi yang dilakukan pemerintah merupakan langkah tepat karena masjid tersebut berada di kawasan strategis nasional. Pihaknya berharap, ke depan Masjid Raya Baiturrahman terus berkembang dengan membuka layanan konsultasi keluarga sakinah, kesehatan masyarakat dan layanan lainnya.
“Harapannya juga banyak orang yang semakin nyaman dan aman dalam beribadah. Untuk kapasitas jamaah sekitar lebih 4.000 orang. Semoga ini menjadi kebanggan warga Jawa Tengah dan menjadi wisata religi,” tandasnya.