Gerakkan UMKM Surabaya, Pemkot Kolaborasi dengan Citraland
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan Citraland bersama empat kecamatan sekitar, menggerakkan roda perekonomian pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kolaborasi antara Citraland dengan empat kecamatan di wilayah sekitar yakni Lakarsantri - Pakal - Benowo dan Sambikerep oleh Lapak Bokep, berlangsung di Bundaran G-Walk Surabaya, pada 4-11 Juni 2022. Festival ini diikuti sekitar 100 pelaku UMKM dari empat kecamatan tersebut.
Walikota Eri Cahyadi mengatakan, UMKM yang ada di setiap wilayah kecamatan juga akan berkolaborasi dengan investor sekitar. Sehingga ketika ada investor yang memiliki tempat, maka UMKM di wilayah sekitar bisa masuk dan terlibat di dalamnya.
"Karena saya yakin, apa yang dicontohkan Citraland ini akan menjadi gerakan yang luar biasa bagi investor-investor lain yang ada di Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi usai membuka Festival Bazar UMKM di Bundaran G-Walk Surabaya, Sabtu, 4 Juni 2022.
Menurutnya, bentuk kolaborasi antara investor dengan UMKM tak hanya berupa penyediaan tempat atau melalui festival bazar. Bisa pula melalui penyediaan outlet UMKM di hotel atau menyuplai kebutuhan investor yang bergerak di bidang akomodasi penginapan tersebut.
"Bisa dalam bentuk di hotel atau kebutuhan hotel, semuanya bisa kita lakukan. Dan itu sebenarnya sedang menunggu waktu. Karena kerja sama itu sedang kita lakukan dan kita tinggal memproduksi, menampilkan bersama," ujarnya.
Eri Cahyadi berharap, warga Surabaya khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), perekonomian keluarganya bisa lebih meningkat melalui produk UMKM. Dengan begitu, diharapkan pula mereka segera lepas dari status MBR atau pun daftar penerima manfaat bantuan.
"Kita harus mengubah nasib kita. Dengan cara apa? dengan cara memberikan pekerjaan. Ketika kita memberikan pekerjaan, maka pemerintah harus memasarkan tempatnya di mana. Nah, itulah fungsi dari pemerintah," jelasnya.
Selain dengan produk UMKM, strategi lain yang dilakukan pemkot untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan adalah melalui program padat karya. Implementasi dari program ini salah satunya dengan melibatkan MBR dalam pembuatan produk tas, sepatu hingga seragam untuk kebutuhan sekolah.