Gerakan Pangan Murah BUMD Jateng Peduli Inflasi
Masyarakat Kabupaten Tegal, khususnya di Kecamatan Talang, berduyun-duyun menuju kantor kecamatan setempat, Jumat 20 Oktober 2023. Mereka hendak berbelanja pada kegiatan Gerakan Pangan Murah BUMD Jateng Peduli Inflasi.
Berdasar pantauan di lokasi, sejak pagi masyarakat telah mengerumuni lokasi kegiatan. Dengan membawa masing-masing kupon yang telah dikantongi, mereka bersiap membeli beras.
Begitu GPM dibuka, mereka segera membeli beras yang telah ditaruh di meja. Saat beras yang di meja telah ludes, warga yang belum membeli beras, dilayani petugas di mobil bak terbuka. Mereka tampak antusias kendati harus berdesakan membeli beras, yang dihargai Rp 10.200 per kg itu.
Nur Faidah, warga Desa Gembong Kulon, Kecamatan Talang, terlihat mengangkat beras kemasan ke atas sepeda motornya. Ia tampak senang karena ada GPM di wilayahnya.
“Senang adanya beras murah karena bisa sedikit membantu. Harganya lebih murah di bawah harga pasar,” ujar perempuan 55 tahun itu.
Warga Desa Kaladawa, Kecamatan Talang, Zenia Riski Amelia, merasa terbantu dengan adanya GPM. Sebab harga beras di pasaran masih tinggi yakni Rp 15.000 per kg.
“Adanya pasar murah ini sangat membantu. Mudah-mudahan ada terus, ya,” harapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, Gerakan Pangan Murah BUMD Provinsi Jateng Peduli Inflasi diadakan, mengingat saat ini inflasi Jateng masih 2,49 persen.
Ia menuturkan, kegiatan merupakan salah satu langkah pemprov, pusat, Bulog, dan kabupaten, dalam menurunkan inflasi. Pihaknya terus melakukan GPM ke masyarakat.
“Tujuannya dalam rangka untuk menurunkan harga beras. Harga beras Rp 14.000-Rp15.000 per kg. Kami jual harga beras medium ini Rp 10.200 per kg. Jadi subsidi sekitar Rp 3.000 per kg,” ujarnya.