Gerakan Literasi Finansial Jadikan Virus Kreatif se-Jatim
Gerakan Literasi Finansial (GLF) yang digagas IQRA Semesta kerjasama dengan KUBUKU Indonesia, Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Jawa Timur, Selasa (17 Desember 2024) dimulai di kota santri Jombang.
Tahap awal akan menyebar 38 kab/kota Jawa Timur, terus keseluruhan Indonesia selama 2025-2026.
"Kami hanya bertugas menyebarkan "‘virus kreatif' bahwa anak-anak muda, generasi M dan Z, wajib paham literasi finansial. Mengatur, merencanakan keuangan sejak dini, " tegas Yusron Aminulloh, Ketua Dewan Pembina IQRA Semesta di Perpusda Jombang, Selasa (17 Desember 2024).
Di antara 6 literasi dasar yang dicanangkan UNESCO, literasi finansial kurang digalakkan. Akibatnya, anak-anak dan generasi muda, gagal paham perencanan keuangan.
Tindak Lanjut
" Mereka bisa membaca, tapi makna bacaan terhadap huruf-huruf numerasi tanpa dilanjut paham literasi finansial. Banyak anak muda tidak paham hemat, efisiensi, investasi, menabung, karena tidak diajarkan dan dibiasakan sejak dini," tegas Yusron, yang juga penulis buku dan CEO DeDurian Park group.
Ditanya target GLF, ia menyebut ada tiga. Pertama, menyebar "virus kreatif” literasi finansial agar menjadi kegelisahan semua pihak, bahwa sejak dini anak paham makna hemat, efisiennya, investasi masa depan.
"Orang tua banyak tidak imbang. Anak hedonis dibiarkan. Anak mau beli apa saja dituruti. Padahal yang dibeli bukan investasi masa depan. Beli buku, alat menggambar, alat musik, les bahasa inggris, semua itu baru disebut investasi, "tegas Yusron yang juga trainer MEP.
Masalah ini, bahkan sangat meprihatinkan, karena kondisi ini juga dialami para mahasiswa dan sarjana, yang minim pemahaman soal kecerdasan finansial.
Kedua, kami akan gandeng OJK, Bank Indonesia, Dinas Perpustaan Daerah se Jatim, Dinas Pendidikan dan BUMN yang peduli pada literasi finansial.
Gerakan dari Bawah
"Tahun 2025 harus bergerak masif ditengah masyarat, kami akan mengajak pihak terkait mendukung gerakan ini," tambahnya. " Kami sebut gerakan karena muncul dari ide dan partisipasi masyarakat. Buttom up, bukan top down.
Ketiga, agar ini hadir sebagai kesadaran masyarakat, maka kami sebar lewat media, medsos secara masif.
" Kami yakin sepenuhnya, partisipasi banyak pihak akan datang termasuk perbankan, bumn dan kampus, sekolah agar gol utama kami, literasi finansial disebarkan dan memasyarakat," tegas Yusron Aminulloh, yang juga ketua ISMI Jawa Timur.