Plasmahero, Wadahi Donor Plasma Konvalesen di Kota Malang
Dokter Ariyani terlihat memandang layar ponselnya. Raut wajahnya terlihat mengeras. Ada banyak pesan masuk di telepon genggamnya. Sebagian besar isinya sama, keluarga pasien Covid-19 yang kebingungan, mencari donor plasma konvalesen dari penyintas.
"Saya tiap kali baca pesan di Whatsapp. Bahwa ada yang membutuhkan donor plasma. Tiap kali dapat pesan Whatsapp seperti itu kok saya merasa gelisah," ujarnya pada Senin 1 Februari 2021.
Saat itu, ia segera bertanya ke beberapa fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit di Malang, apakah memiliki komunitas penyintas Covid-19. Hasilnya, nihil. Ia mengingat, kondisi itu terjadi pada akhir tahun lalu.
Dokter spesialis anak ini lantas membentuk gerakan yang bernama Plasmahero, pada 25 Desember 2020, lalu. Gerakan tersebut merupakan tempat berkumpulnya para penyintas Covid-19. Para penyintas inilah yang nantinya akan mendonorkan darah plasmanya bagi pasien Covid-19 yang membutuhkan.
"Jadi saya coba membuat wadah ini. Saya ingin mengumpulkan penyintas yang bersedia sebagai pendonor. Jadi memudahkan para pemohon yang mencari donor plasma," katanya.
Dokter perempuan itu kemudian membuat poster sederhana, yang diunggah di media sosial. Isinya, meminta penyintas Covid-19 untuk bergabung di Plasmahero dan mendonorkan plasmanya.
"Jadi saya juga heran poster tersebut begitu cepat tersebarnya ke seluruh Indonesia. Saya tidak share kemana-mana. Tapi banyak yang tahu, banyak Whatsapp yang masuk ke saya. Mereka (penyintas) ingin bergabung," ujarnya.
Sejak didirikan pada 25 Desember 2020, hingga saat ini, sudah ada 315 orang penyintas Covid-19 yang bergabung di Plasmahero. Mereka berasal dari berbagai kota dan daerah yang ada di Indonesia.
"Jadi mereka (penyintas) itu kosong banget. Mereka bertanya bagaimana sih caranya mendonor. Seperti apa prosedurnya, mereka itu sama sekali tidak tahu. Jadi mereka bertanya semuanya ke kami melalui Whatsapp. Akhirnya mereka mau mendonor. Lalu segera kami arahkan ke Palang Merah Indonesia (PMI)," katanya.
Tiap penyintas kata Ariyani, dapat menyumgbang kapasitas darah yang berbeda-beda tergantung berat badan orang tersebut.
Bagi penyintas yang memiliki berat badan 60 kilogram bisa menghasilkan sebesar 600 cc darah. Untuk penyintas dengan berat badan 80 kilogram bisa menghasilkan sebesar 800 cc darah.
"Satu kantong darah itu dapat menampung sebanyak 200 cc darah. Jadi satu pendonor itu bisa digunakan banyak pasien. Satu pasien Covid-19 biasanya butuh dua kantong darah plasma," ujarnya.
Cara Mendapatkan Plasma Konvalesen
Saat awal Plasmahero berdiri, ada sebanyak 60 hingga 70 pesan Whatsapp yang masuk ke gawainya. Di poster Plasmahero, ada tiga kontak person yang dicantumkan yaitu dirinya sebagai Founder Plasmahero, Co-founder, dan Koordinator Jaringan Plasmahero.
"Itu untuk awal-awal. Tapi untuk saat ini rata-rata ya sekitar 20 hingga 30 pesan yang masuk. Itu untuk pesan yang masuk ke saya aja ya," katanya.
Untuk teknisnya sendiri kata Ariyani, bagi keluarga pasien Covid-19 yang membutuhkan donor plasma konvalesen tinggal menghubungi kontak yang tertera dalam pada poster yang ada di media sosial Instagram Plasmahero.id
Nanti tim Plasmahero akan mencari penyintas yang golongan darahnya sesuai dengan permintaan keluarga pasien Covid-19. Jika penyintas bersedia mendonor maka akan langsung dihubungkan dengan keluarga pasien. Darah plasma bisa langsung diambil oleh keluarga pasien di PMI tempat penyintas mendonorkan darah plasmanya.
"Semisal pasien butuh golongan darah A, jika di Kota Malang kosong. Kami akan cari database kami di Kota Surabaya. Ternyata di Surabaya ada. Kami akan kontak penyintas di sana. Sebelumnya, kami minta persetujuan dari penyintas apakah bersedia nomor handphonenya kami berikan ke keluarga pasien," ujarnya.
Sebelum mendonorkan darahnya kata dr Ariyani penyintas terlebih dahulu akan menjalani screening oleh tim Plasmahero, seperti cek tensi darah, gejala yang dialami saat Covid-19, periode sembuh dari Covid-19 hingga berat badan. Jika memenuhi syarat maka penyintas direkomendasikan untuk ke PMI untuk mendonor.
Hingga saat ini jejaring penyintas Plasmahero tersebar di berbagai kota yang ada di Indonesia seperti, Jakarta, Bandung, Bandar Lampung, Padang, Kota Batu, Kota Malang hingga Kota Surabaya.
Berikutnya, wadah menampung pendonor plasma konvalesen akan lebih luas dengan terlibatnya Satgas Covid-19. "Satgas Covid-19 pusat dan Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) akan membuat portal online, untuk pendonor plasma konvalesen. Akan launching dalam waktu terdekat ini," tutupnya.
Catatan redaksi: Berita mengalami koreksi pada Senin, 1 Februari 2021, pukul 13:49 WIB. Redaksi memohon maaf.