Gerakan Dakwah Komuji, Bukan Tandingan Kelompok Hijrah
Koordinator Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) Jakarta Kikan Namara mengungkapkan, gerakannya yang berjalan hampir setahun ini bisa diikuti oleh siapa pun. Oleh karena itu dirinya menampik kalau kehadiran Komuji Jakarta untuk menandingi atau meng-counter kelompok hijrah.
"Goal kita yang lebih besar itu tadi bagaimana membiasakan anak muda Indonesia menerima bahwa perbedaan itu menjadi sesuatu yang biasa, dan bisa hidup berdampingan seperti biasa, dan bukan hanya dijadikan sebagai slogan. Bukan hanya sebagai kata-kata, tapi saat dipraktikkan 'gua males, si itu 01, 02'.
"Semangat itulah yang sebenarnya pengen kami lebarkan," kata Kikan, dikutip ngopibareng.id, Sabtu 27 Juli 2019.
Bahkan, menurut perempuan yang juga vokalis grup band Cokelat itu, Komuji membuka diri jika kelompok 'hijrah' atau yang memiliki pandangan keagamaan yang berbeda mau bergabung dalam komunitasnya.
"Kita selalu terbuka, kita selalu sangat terbuka. Jadi kita tidak mau membatasi diri, kita tidak mau menutup diri dengan perbedaan-perbedaan pandangan ini," ucapnya.
Menurut perempuan kelahiran Jakarta ini, hijrah merupakan urusan personal seseorang dengan Tuhannya. Jadi baginya, pelibatannya dalam menghidupkan Komuji Jakarta ini bukan bermaksud memprolamirkan bahwa dirinya hijrah.
"Buat aku proses hijrah itu sangat personal, itu sangat pribadi, dan aku tidak akan pernah menyebut atau memproklamirkan diri sendiri sebagai hijrah karena sesungguhnya menurut aku hanya Allah yang tahu," ujar Kikan, yang menggelar Komuji di di Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat 26 Juli 2019.
"Komuji (Komunitas Musisi Mengaji) menginisiasi sebuah gerakan untuk menyebarkan Islam yang ramah dan menyenangkan. Gerakan yang sudah berjalan setahun belakangan ini murni dilakukan untuk menyediakan wadah bagi pemuda yang ingin belajar agama dengan kritis, dalam suasana yang santai, namun tetap tertib dalam koridor sesuai syariat."
Komuji (Komunitas Musisi Mengaji) menginisiasi sebuah gerakan untuk menyebarkan Islam yang ramah dan menyenangkan. Gerakan yang sudah berjalan setahun belakangan ini murni dilakukan untuk menyediakan wadah bagi pemuda yang ingin belajar agama dengan kritis, dalam suasana yang santai, namun tetap tertib dalam koridor sesuai syariat.
“Jadi saya dan beberapa teman menginisiasi sebuah gerakan untuk menyebarkan Islam yang ramah dan menyenangkan. Gerakan ini bernaung di bawah bendera Komuji Jakarta, dan terbuka untuk semua kalangan, tidak hanya musisi atau public figure,” ucapnya.
Pada malam itu, hadir Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi, Komika Sakdiyah Ma'ruf, Dai Muda Habib Husein Ja'far Hadar, Penyanyi Marcello Tahitoe atau Ello, dan Komedian Ronal Surapradja.