Gerakan All Eyes on Rafah Viral di Medsos
Netizen dunia ramai-ramai mengunggah "All Eyes on Rafah" di berbagai platform media sosial. Slogan ini merujuk pada sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina, yakni Rafah, yang kini menjadi target utama agresi brutal Israel.
All Eyes on Rafah berarti semua mata tertuju pada Rafah. Menurut New York Times, ungkapan ini kemungkinan dipopulerkan oleh Rik Peeperkorn, yang mengepalai kantor Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat. Ia membuat komentar ini pada Februari lalu saat merespons operasi militer Zionis di Gaza selatan.
Gerakan All Eyes on Rafah trending topik media sosial X hingga hari ini.
Israel Beralasan Tak Sengaja Bom Rafah
Rafah adalah kota perbatasan Gaza dan Mesir yang belakangan menjadi target serangan Israel. Kota ini merupakan rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi imbas agresi Zionis.
Selama agresi brutal Israel ka Gaza berlangsung sejak 7 Oktober lalu, Rafah menjadi satu-satunya "pintu" bagi dunia internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Rafah juga menjadi tempat pengungsian ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa lari dari utara dan tengah Gaza yang dibombardir habis-habisan oleh Israel.
Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari beralasan, pihaknya tak menduga bahwa serangan itu akan mengenai kamp pengungsian. Ia lantas menyebut serangan tersebut merupakan sebuah ketidaksengajaan.