Gerak Jalan Santri, Satukan Santri untuk Negeri
Ribuan santri bersarung ikut ambil bagian dalam gerak jalan memperingati Hari Santri 2018. Peserta diberangkatkan oleh Panglima Santri, Muhaimin Iskandar, Minggu 30 september 2018 pagi.
Reporter Asmanu Sudarso yang ikut dalam kegiatan ini melaporkan, jarak yang ditempuh peserta gerak jalan kali ini sekitar 6 km, dari silang Monas sebagai titik pemberangkatan, terus bergerak menuju tugu selamat datang di bundaran Hotel Indonesia, kemudian menujuk ke garis finis di Monas.
Beberapa menteri anggota Kabinet Kerja juga ikut dalam barisan dan juga mengenakan sarung seperti peserta yang lain. Mereka diantaranya Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi ( Menristek Dikti ) M Nasir, Menteri Ketenaga Kerjaan Hanif Dakiri, serta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjojo.
Cak Imin mengatakan, Gerak Jalan bertamakan ,"Satukan Santri Untuk Negeri" ini bertujuan untuk mempersatukan kekuatan bangsa untuk NKRI.
Santri kata Cak Imin mempunyai peran yang cukup besar dalam sejarah kemerdekaan. Sarung yang dikenakan para santri, tidak menjadi halangan untuk menggempur pertahanan Penjajah Belanda khususnya di daerah Jawa Timur pada 22 Oktober 1945, yang menjadi cikal bakal hari santri.
Meskipun dengan senjata yang sederhana seperti golok, bambu runcing dan beberapa puncuk senjata, dan gema takbir bisa membuat penjajah kocar kacir dan tekuk lutut.
Perlawanan para santri tidak bisa dipisahkan dengan nama ulama besar KH Hasyim Asy'ari pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang dan pendiri NU yang mampu menggelorakan semangat juang para santri.
Ketua pelaksana gerak jalan satukan santri untuk negeri, Fawaid menjelaskan sarung para santri sebagai simbul perlawanan, sekaligus untuk membedakan pejuang dan penjajah.
Para santri yang selalu memakai sarung, diartikan simbul anti penjajah. Sedang yang bercelana, waktu itu identik dengan penjajah. Sehingga saat itu ada fatwa yang kengharamkan orang pribumi memakai dasi, kata Fawaid.
Sementara itu Menristek Dikti, M Nasir mengatakan, gerak jalan merupakan olah raga yang disukai. Dua minggu sekali sebelum masuk kantor, Menristek mengawali gerak jalan mengelilingi Jl Tamrin hingga bundaran HI. "Saya tetap bugar karena sudah terbisa jalan," kata Minristek.
Dalam gerak jalan bersarung ini panitia menyediakan 5 paket umroh gratis sumbangan para menteri PKB serta beberapa hadiah menarik lainnya. (asm)
Advertisement