Geraint Thomas Out, Siapa Difavoritkan Juara Giro d’Italia?
Pembalap tim Ineos Grenadiers, Geraint Thomas resmi keluar dari Giro d’Italia, Selasa, 6 Oktober 2020 setelah ditemukan ada sedikit retak di tulang bawah panggul. Hal itu, ketahuan setelah melalui CTScan.
Saat dirontgen, fracture itu tidak terlihat. Dan dokter tim Ineos Grenadiers, Phil Riley tidak merekomendasikan Thomas untuk melanjutkan balapan karena retak kecil ini bisa dengan mudah menjadi lebih parah.
Padahal prestasinya termasuk bagus, time trial di etape pertama, Thomas berhasil menduduki peringkat empat.
Memasuki etape tiga yaitu etape gunung pertama Giro d’Italia, Senin, 5 Oktober 2020 malam, Thomas mengalami kecelakaan ketika masih di neutral zone.
Gara-garanya melindas bidon dan jatuh lantas terseret, membuat jerseynya robek dan Thomas mengalami beberapa luka gores.
Dengan keluarnya Thomas yang digadang-gadang sebagai salah satu pesaing terkuat di perebutan klasemen GC, maka siapakah yang dijagokan saat ini?
Jakob Fuglsang (Astana)? Pembalap asal Denmark ini terlihat bagus performanya di etape tiga apalagi saat menjelang finis di Gunung Etna. Melakukan beberapa kali serangan-serangan di tanjakan curamnya.
Meskipun dua pembalap climber andalan Astana harus out dari Giro, Miguel Angel Lopez dan Aleksandr Vlasov, hal ini tidak mengurangi kesempatan Fuglsang untuk meraih kemenangan.
Atau Vincenzo Nibali (Trek-Segafredo)? Nibali sudah dua kali memenangkan Giro d’Italia dan seharusnya dirinya sudah tahu bagaimana memenangkan grand tour ini.
Apalagi dia memiliki tim yang solid. Terlihat dari performa tim-nya di etape tiga yang mengontrol pace dan menjaga Nibali untuk melakukan serangan agresif.
Saat ini, pembalap berusia 35 tahun ini duduk di peringkat enam GC dan ini unggul dari pembalap pemburu GC lainnya. Yang pasti, Nibali terlihat kuat dan tanpa adanya Thomas dan Yates yang tercecer jauh, dia akan lebih fokus dalam memburu klasemen GC.
Bagaimana jika Wilco Kelderman (Sunweb)? Memang Giro masih berjalan tiga hari, tapi Kelderman sudah menunjukkan performa bagus.
Kurang menggigit di etape time trial, tapi saat menyelesaikan etape tiga yang menanjak Mt. Etna, Kelderman bisa breakaway sekurang-kurangnya memberi jarak 12 detik di depan pemburu GC lainnya.
Harus perhitungkan juga Steven Kruijswijk (Jumbo Visma). Pembalap asal Belanda ini berjuang mengikuti pembalap pemburu klasemen GC di Mt. Etna. Dan akhirnya di garis finis, dirinya tertinggal lima detik dibandingkan Nibali dan Fuglsang.
Tapi ingat, ini adalah balapan pertama Kruijswijk setelah sembuh dari patah tulang bahu di balapan Dauphine beberapa waktu lalu.
Selain nama-nama itu, masih ada beberapa nama lain yang patut juga diperhitungkan. Ada Rafal Majka (Bora Hansgrohe). Ada Domenico Pozzovivo (NTT), Pello Bilbao (Bahrain Mclaren) dan pembalap berusia 22 tahun asal Amerika Serikat, Brandon McNulty (UAE Team Emirates).
Jangan lupakan, pembalap yang berhasil merebut maglia rosa di etape tiga, Poao Almeida (Deceuninck-QuikStep). Pembalap asal Portugal ini baru berusia 22 tahun dan ini adalan grand tour pertamanya.
Dia finis kedua di etape pertama, ITT. Jika tubuhnya bisa bertahan kuat balapan selama tiga minggu, dan jika bisa mengukir prestasi di ITT kedua dan ketiga seperti yang di lakukan di ITT pertama, besar kemungkinan dia akan memperoleh hasil yang sangat bagus di Giro d’Italia 2020.
Jadi kesimpulannya, siapa yang difavoritkan? Nibali menempati peringkat pertama. Sebagai juara Giro dua kali, pengalaman Nibali tidak bisa diremehkan. Dan dia memiliki sejarah bisa meraih kemenangan saat Giro sudah setengah jalan.
Yang mendekati Nibali adalah Fuglsang, Kelderman, dan Kruijswijk. Almeida juga tapi perjalanan karier dia masih panjang, usia masih 22 tahun dan tidak harus mengejar kemenangan di grand tour pertama.
Yates yang tercecer di 10 km terakhir sebelum finis di Mt. Etna dan tertinggal waktu yang sangat jauh, mungkin akan menemukan jalan lain untuk memperbaiki waktu dan kembali memperebutkan klasemen GC.
Kita akan bisa menilai lebih jauh ketika balapan mencapai etape 5 yang mana ada tanjakan sejauh 24,4 km yang berada hanya 12 km sebelum garis finis. Jadi Giro d’Italia 2020 ini bakalan seru hingga berakhir di Etape 21 nanti.