Gepeng dan PKL Dibersihkan dari Masjid Istiqlal, Ini yang Terjadi
Bagi masyarakat yang penah bekunjung ke Masjid Istiqlal, tentu sempat melihat semrawutnya pedagang kaki lima (PKL), gelandangan dan pengemis (Gepeng) di halaman masjid di kawasan Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Sehingga, mengganggu kenyamanan umat Muslim yang berkunjung dan salat di Istiqlal. Terutama menjelang salat Jumat dan salat Ied.
Para pedagang tega mematok dagangannya dengan harga tinggi. Terutama, bila yang datang berombongan dari daerah. Bakso yang biasanya Rp10.000/mangkok bisa dibandrol Rp 25 ribu, bila yang beli peziarah dari Jawa.
Pengemis dan gelandang juga sering beroperasi di dalam Masjid. Mereka berpura-pura sebagai dengan memanfaatkan kelengahan petugas keamanan dalam masjid.
Dengan dalih untuk keamananan dan ketertiban serta kebersihan, mulai hari ini Minggu 23 Desember 2018, seluruh areal Masjid Istiqlal terlarang bagi pedagang kaki lima dan Gepeng.
Penggantinya pihak masjid menyediakan warung warung permanenan dekat parkir yang dikelola Madjid Istiqlal, dan seluruh harga makanan tertera dan mudah diketahui.
Badan pengelola keamanan Masjid istiqlal, Zaenal Arifin mengatakan sebelum larangan itu diberlakukan sudah disosialisasikan kepada para para pedang, dan mereka memahami, meskipun awalnya menolak.
Ide untuk mendirikan masjid megah yang menjadi kebanggaan warga Jakarta sebagai ibukota dan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan, muncul dari ide beberapa ulama tahun 1953. Mereka adalah KH Wahid Hasyim, Menteri Agama RI pertama, bersama-sama dengan H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan beserta sekitar 200-an orang tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman. Ide itu kemudian diwujudkan dengan membentuk Yayasan Masjid Istiqlal.
Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikan yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai H. Anwar Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.
Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab yang berarti Merdeka sebagai simbol dari rasa syukur bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang diberikan oleh Allah SAW. Presiden pertama RI Soekarno menyambut baik ide tersebut dan mendukung berdirinya yayasan masjid Istiqlal dan kemudian membentuk Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal (PPMI). (asm)