Genpi Luncurkan Pasar Lontara di Sulsel
Generasi Pesona Indonesia (GenPI) meluncurkan destinasi digital pertamanya, Pasar Lontara, di Sulawesi Selatan. Destinasi ini berada di Benteng Somba Opu Kabupaten Gowa.
Berbagai sajian budaya dipersembahkan dalam launching Pasar Lontara. Salah satunya lewat Tari Paduppa yang dibawakan Sanggar Salapang.
Sajian A'Ngaru yang dibawakan oleh Muchlis Muliadii tak kalah menariknya. Sajian Sinrili' yang disenandungkan oleh Daeng Rate pun seperti menghipnotis para tamu dan wisatawan.
Bahkan tari 4 etnis yang dipersembahkan oleh perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel semakin memanaskan suasana. Begitu juga tari Gandrang Bolu yang dibawakan oleh adik-adik SD Islam Paropo.
"Pasar Lontara adalah destinasi digital yang dibuat sebagai aktivasi offline GenPI Sulsel. Wadah berkegiatan ini menerapkan creative value dan memanfaatkan media sosial dalam berpromosi. Semoga dengan launching ini kami akan semakin bisa mengembangkan pariwisata Sulsel," Ungkap Andi Eva, Selaku juragan pasar pada Pasar Lontara.
Pasar besutan GenPI Sumsel itu memang paten. Konsepnya tidak kalah dengan destinasi digital lainnya. Gaya kekinian yang dipadukan dengan nuansa kearifan lokal memberikan nuansa tersendiri.
Seperti halnya lapak para pedagang. Lapak-lapak dirancang khusus dengan bahan tradisional tetapi tetap kekinian.
Tim Pasar Lontara juga menyertakan beberapa tenant yang memiliki produk mencerminkan khas Sulawesi selatan. Sehingga mampu mempromosikan berbagai potensi wisata Sulsel.
Nama Pasar Lontara sendiri diambil dari aksara tradisional Bugis-Makassar. Bentuk aksara Lontara berasal dari Sulapa Eppa (Empat Sisi) sebagai simbol susunan semesta. Dengan susunan yang melambangkan air, api, angin dan tanah.
Dipilihnya nama tersebut juga bukan tanpa sebab. Nama Lontara ditujukan sebagai usaha untuk menjaga dan melestarikan budaya Sulsel. Serta memasarkannya secara digital. Sehingga lebih dikenal dan menjadi kebanggaan.
"Kami optimis Pasar Lontara akan semakin berkembang. Karena lokasinya juga cukuo strategis, yaitu di area Benteng Somba Opu. Sebuah landmark sejarah yang cukup terkenal di Sulsel. Jadi ini merupakan simbiosis mutualisme. Kami saling melengkapi satu dengan lainnya," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Musaffar Syah berharap keberadaan Pasar Lontara menjadi momentum untuk mempromosikan pariwisata Sulsel. Bukan saja destinasinya tetapi juga event wisata yang terangkum dalam Calendar of Event Sulawesi Selatan 2018.
Pasar Lontara ini juga diharapkan menjadi tujuan wisata yang aman, nyaman dan menarik. Dengan berbagai potensi wisata alam, sejarah dan budaya. Sekaligus juga memperkenalkan keunggulan kuliner dan permainan Khas Sulsel agar dikenal luas lagi. (*)