Genpi itu Keren Abis, Saatnya Berbuat Maksimal untuk Pariwisata Indonesia
Destinasi digital pariwisata terus digenjot. Sumber Daya Manusia-nya juga disiapkan. Komunitasnya juga dibentuk, namanya Generasi Pesona Indonesia (GenPI).
Semua energi akan disenergikan untuk mempromosikan Pariwisata Indonesia. Faktanya, saat ini sudah ada 17 dari 34 Provinsi yang sudah memiliki GenPI di Indonesia.
Hari ini, 12 Maret 2018, GenPi ini pun unjuk gigi. Mereka unjuk gigi di depan ratusan stakeholder Pariwisata Indoneia dalam perhelatan Rapat Kerja Teknis Pra Rakornas 2018 di Hotel Harris Vertu, Jakarta.
Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kementerian Pariwisata, Don Kardono, Wakil Ketua GenPi Nasional Siti Chotijah, Juragan Pasar Karetan Mei Kristanti penuh semangat memaparkan manfaat dan tujuan GenPi serta Destinasi Digital untuk pariwisata Indonesia.
Don Kardono memaparkan, benefit yang bisa didapat dengan gabung ke Genpi yaitu 2C, alias Creative Values dan Commercial Values.
Creative Values akan membuat kamu semakin eksis di semua platform media sosial. Seperti Instagram, Facebook, Youtube, dan Twitter.
“Nantinya akan ada di 34 Provinsi. GenPI juga bertujuan untuk bersinergi dengan pemerintah daerah. Tujuannya mempromosikan Calender Of Event (CoE) dan Kebijakan Kepariwisataan serta destinasi-destinasi,” ujar Don Kardono.
Pada kesempatan yang sama, Siti, menambahkan, saat ini Genpi sudah memiliki platform digital yatiu Genpi.co. Dengan membernya yang dari hari ke hari terus bertambah.
“Kami ini bukan komunitas biasa. Kami setiap hari berada di linimasa alias trending tropic. Indonesia terlalu indah untuk tidak disiarkan dan dipublikasikan. Kami hadir 80 persen di online 20 persen di offline. Dimana ada signal di situ ada kami,” ungkap wanita yang biasa disapa Jhe itu.
Jhe, menyebut di GenPI semua profesi numplek blek di komunitas yang cinta tanah air ini. Mulai dari Netizen, Blogger, Vloger, Fotografer, Videografer, Traveller Jurnalis, Reporter dan Influencer.
Semua satu suara untuk mempromosikan pariwisata. Oleh karena itu, Jhe mengajak kepada seluruh stake holder pariwisata di manapaun berada untuk mendukung semua perangkat destinasi digital dan GenPi di seluruh Indonesia dengan maksimal.
“Tetapi tetap memiliki kode etik, yaitu No Hoax, No Sara dan No Politik. Ngomongin Pariwisata yang asik-asik aja yang indah-indah saja. Membership Genpi.co diaktifasi secara nasional. Reporternya ribuan di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Aktivitas Genpi, lanjut Jhe, di Creative Value sendiri yaitu membuat trending topic disemua lini masa. Di Comercial value nya sendiri, Genpi bersinergi dengan travel agent dan ITX dan content creator.
“Dengan adanya Genpi, kita belajar bersosial media yang berkualitas. Dengan mengahasilkan teks yang bagus, foto yang bagus dan video yang berkualitas,” katanya.
Tapi yang paling seru adalah Commercial Values. Ada dua kategori yang bisa dimanfaatkan untuk urusan ini. Yaitu online dan offline.Sisi commercial values online adalah membuka kesempatan bagi kita untuk menjadi online travel agent.
“Tentu dengan membuat paket-paket wisata zaman now, dan mengemas sebuah destinasi menjadi bisnis online,” jelasnya.
“Target kami setiap hari membuat 7 trending topic. Jadi untuk kegiatan promosi pemerintah daerah, Kebijakan Pemerintah kita promosikan. Terlebih Calender of Event sudah pasti aman,” pungkas Jhe.
Menpar Arief Yahya menyebut, GenPI ini diibaratkan ambassdor pariwisata Indonesia. Hal ini karena perubahan zaman yang masuk era digital saat ini.
Destinasi digital adalah sebuah destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial, dan nge-hits di Instagram. Kids Zaman Now sering menyebut diferensiasi produk destinasi baru ini dengan istilah Instagramable.
”Kita semua harus bisa dan tahu, bahwa syarat utama membangun destinasi baru ini: harus layak foto atau fotogenik. Ciptakan 1.001 spot foto yang melahirkan banyak impressions. Ketika orang berdiri di sana, 360 derajat plus atas, plus bawah, penuh dengan objek foto. Jadi yang menarik untuk kamera, itu yang kini disukai para nitizen,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)
Advertisement