Genjot Vaksinasi, Kasus PMK di Jatim Meningkat Jelang Ramadan
Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur belum habis. Bahkan, jelang bulan suci Ramadan kasus ini kembali merebak di sejumlah wilayah.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyerahkan secara simbolis satu juta vaksin PMK dan 250.000 Lumpy Skin Disease (LSD) kepada pemerintah daerah di Gedung Dinas Peternakan Jatim, Surabaya, Kamis 7 Maret 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan, vaksinasi ini penting dilakukan untuk menjaga kesehatan hewan ternak. Apalagi, pada bulan suci Ramadan akan ada peningkatan konsumsi daging.
"Kita tetap waspada bahwa setiap kali saya mendapatkan data ada perkembangan ya walaupun sedikit tapi harus diwaspadai jangan sampai terjadi wabah. Untuk mengatasi itu kita harus melakukan vaksinasi," ujarnya.
Dari data yang ada, Adhy Karyono tidak merinci namun kasus PMK yang ada sangat sedikit dibanding jumlah hewan ternak yang ada.
"Saat ini ada 200-an, sedikit kasus yang terjadi, tapi kita harus menjaga jangan sampai membesar. Tidak signifikan, tidak perlu masyarakat khawatir bahwa PMK akan menjadi besar kembali karena seiring dengan vaksinasi yang diberikan tentu akan menghambat penularan itu," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Ariyani menjelaskan kembali merebaknya kasus PMK ini disebabkan faktor cuaca. "Kemudian faktor lalu lintas ternak ternyata belum divaksin sehingga muncul kasus PMK," jelas Indy.
Untuk itu, ia telah meminta kepada seluruh dinas di kabupaten/kota dan peternak untuk melakukan vaksinasi untuk memutus mata rantai penyebaran. Sekaligus memperketat lalu lintas hewan ternak.