Genjot Pendapatan, Lumajang Mulai Sensus Sektor Pertanian
Pemkab Lumajang mulai mendorong sektor pertanian untuk tumbuh. Upaya ini salah satunya dilakukan dengan survei di sektor pertanian.
Berdasarkan Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sektor pertanian di Lumajang menunjukkan sumbangsih yang kecil. Sedangkan, PDRB menjadi salah satu indikator penting, dalam melihat kondisi perekonomian pada periode tertentu.
"Kontribusi di sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lumajang masih belum signifikan, sejajar dengan dominasinya di PDRB," kata Asisten Adminstrasi Sekda Kabupaten Lumajang, Nugroho Dwi Atmoko saat memberikan arahan dalam kegiatan Sosialisasi Sensus Pertanian Kabupaten Lumajang Tahun 2023, dilansir dari laman Pemkab Lumajang, Rabu 17 Mei 2023.
Dengan sensus di sektor pertanian, harapannya akan diketahui kondisi terkini, sehingga membantu mengatur strategi untuk mendorong pertumbuhan sektor itu.
Nugroho berharap kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara sosialisasi itu, agar mendukung serta berperan aktif dalam menyukseskan sensus pertanian 2023 di Kabupaten Lumajang. "Sensus Pertanian ini bukan hanya tanggung jawab pihak BPS melainkan menjadi tanggung jawab kita semua (Pemkab Lumajang, red)," harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lumajang, Muji Setyo menjelaskan, bahwa Sensus pertanian 2023 tersebut merupakan sensus pertanian yang ke-7 yang diawali kegiatannya pada tahun 1963 dan dilaksanakan 10 tahun sekali.
Sensus di tahun ini akan berlangsung selama 2 bulan, mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Tujuannya untuk memberikan gambaran secara komperhensif terkait kondisi terkini dan lengkap pertanian di Indonesia.
Sejumlah data yang akan diambil, menurutnya antara lain jumlah keluarga yang berusaha di bidang pertanian, padi atau palawija, juga peternakan. "Nanti kita bisa mengetahui secara lengkap bahkan di beberapa sektor kita juga bisa dapatkan," imbuhnya.