Genjot Ekspor Jatim, Khofifah Geber Misi Dagang di Arab Saudi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong peningkatan ekspor produk dalam negeri. Kali ini, dengan menggandeng Arab Saudi, lewat misi dagang bersama pelaku usaha di Cultural Palace, Riyadh, Arab Saudi.
Dalam kegiatan ini, dilakukan pertemuan antara pelaku usaha di bidang ekspor-impor dan distributor Jatim dan Riyadh. Termasuk sejumlah kerja sama yang dilakukan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU), antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim dengan Sami Al Khatiri Trading Est, PT. Sekar Laut Tbk dengan Mizanain Trading And Marketing Est, serta Kadin dengan Multaqo Alfonoon Est.
Khofifah mengatakan, misi dagang di Riyadh adalah kegiatan strategis yang diharapkan mampu menarik investestor serta meningkatkan ekspor berbagai komoditas unggulan dari Jatim untuk memenuhi kebutuhan pasar perdagangan di Arab Saudi.
"Di awal Misi Dagang Jatim di Riyadh ini, hampir semua produk yang ditawarkan telah mencatatkan transaksi dan mendapatkan mitra distributor. Komitmen investasi juga kami peroleh. Alhamdulillah ada permintaan untuk busines trip ke Jatim agar mengenal potensi dan peluang lebih konkret setidaknya dalam satu setengah sampai dua bulan ke depan," kata Khofifah.
Lebih lanjut, gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengatakan, ada komoditas Jatim yang potensial mengisi pasar Arab Saudi. Khususnya berbagai produk makanan minuman industri kecil menengah.
Ia optimis dengan program Misi Dagang Jatim di Riyadh ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jatim.
Pada pelaku usaha yang hadir, Khofifah menyampaikan, investasi di Jatim dijamin untung karena didukung infrastruktur yang baik dan kondusif. Ditambah pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dan iklim usaha yang kondusif mendorong investasi terus tumbuh di Jatim.
"Pertumbuhan ekonomi Jatim di luar sektor non migas adalah yang tertinggi di antara provinsi di pulau Jaw. Di mana, pada Triwulan III 2022 tumbuh 6,13 persen. Begitu juga dengan pertumbuhan investasi yang hampir dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan nasional pada semester I tahun 2022 year on year 69,2 persen sedangkan nasional 35,5 persen," papar mantan Mensos RI itu.
Di Jatim saat ini juga telah ada tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ada KEK JIIPE di Gresik, KEK bidang IT di Malang, dan juga Kawasan Industri Halal di Sidoarjo.
Ia berharap dengan potensi kuat yang ada bisa meyakinkan pelaku usaha di Arab Saudi untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan Jatim.
Di sisi lain, ia mengaku, memiliki alasan tersendiri memilih Arab Saudi sebagai negara pertama tujuan Misi Dagang. Sebab, Aran Saudi tercatat sebagai negara kedua terbesar tujuan utama ekspor Jatim ke wilayah Timur Tengah setelah Uni Emirat Arab.
Kementerian Perindustrian RI bahkan mencatat nilai ekspor produk Jatim ke Arab Saudi periode Januari-Juli 2022 mencapai USD97,98 Juta. Sedangkan nilai impor Arab Saudi ke Jatim dalam periode yang sama mencapai USD49,41 Juta. Sehingga surplus perdagangan Jatim ke Arab Saudi mencapai USD48,58 Juta.
“Ada berbagai macam komoditas yang kita sudah rutin kirim ke Arab Saudi. Tiga tujuan utamanya adalah Jeddah, Dammam dan Riyadh,” ucap Gubernur Khofifah.
“Ada olahan Ikan Sarden, Cengkeh, Arang Kayu, Kopi Robusta bahkan MSG banyak kita kirim ke sini. Untuk olahan sarden saja bahkan kontribusinya mencapai 35,65% dari total ekspor ke Arab Saudi,” imbuhnya.
Sementara, Jawa Timur juga tercatat masih bergantung impor dari Arab Saudi untuk beberapa item yaitu polyproylene, metanol, polimer etilen, kurma, kulit domba, kain nonwoven, kasa, cat dari bahan akrilik atau vinyl hingga malam artifisial.
Selain komoditas yang sudah rutin tersebut, Khofifah juga menyebut bahwa masih banyak potensi komoditas lain yang bisa ditingkatkan oleh kedua wilayah. Di antaranya adalah alas kaki olahraga, kapulaga hingga katoda.
“Pemprov Jatim akan terus berkomitmen untuk mendukung peningkatan kerja sama perdagangan kedua wilayah. Kita akan fasilitasi kemudahan proses perijinan hingga sertifikasi produk bagi calon eksportir yang punya potensi ke Saudi Arabia,” ucapnya.
Di akhir, Khofifah kembali mengingatkan bahwa Misi Dagang ini diharap bisa menjadi pintu gerbang bagi upaya penguatan kerja sama Jatim dan Arab Saudi.
Senada dengan Gubernur Khofifah, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad menyampaikan dukungan penuhnya atas pelaksanaan Misi Dagang Jatim-Arab Saudi kali ini. Ia berharap agar kedatangan Khofifah bisa meningkatkan ekspor Indonesia ke Arab Saudi.
"Kami siap memberikan fasilitas dan dukungan penuh demi kelancaran hubungan perdagangan antara Jatim dengan Riyadh secara khusus dan Indonesia secara umum. Ini adalah program yang sangat baik untuk membuka jalan bagi para pelaku usaha ekspor Jatim untuk dapat mengakses pasar di Riyadh Arab Saudi," ujarnya.