Generasi Z Gak Keren bila Jauh dari Masjid, Tren Tabuh Maghrib
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar program Tabuh Maghrib Aula KH Bisri Syansuri, lantai 1, Gedung PWNU Jatim, Selasa (12 Maret 2024). Kegiatan yang diikuti lembaga, badan khusus, dan badan otonom NU itu disiarkan secara langsung di kanal youtube di TV9.
Agenda kali ini bertajuk Masjid dan Dakwah Ramadhan. Adapun narasumber yang dihadirkan ialah Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PWNU Jatim KH Ilhamullah Sumarkhan dan Ketua Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) PWNU Jatim H Hizbul Wathon.
H Hizbul Wathon dalam kesempatan ini menyampaikan, bahwa masjid merupakan sentral kegiatan keagamaan. Di dalam masjid itu banyak hal dapat dilakukan untuk menciptakan hamba-hamba Allah menuju ketakwaan.
“Banyak masjid ramai tapi jamaahnya tidak tersentuh sama sekali untuk peningkatan ketakwaan. Dan inilah yang harus kita ubah,” katanya.
Primadona Tempat Kegiatan
Ia menyebutkan, di bulan Ramadan banyak masjid menjadi primadona sebagai tempat kegiatan, baik keagamaan maupun non keagamaan. Hal demikian hendaknya dimanfaatkan sebagai momentum meningkatkan ketakwaan umat Islam.
“Karena itu, peran masjid di bulan Ramadhan hendaknya dapat menjadi media edukasi kepada masyarakat (jamaah), utamanya dalam hal ubudiyah atau amaliyah khusus di bulan Ramadan,” tegasnya.
Menurutnya, masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga dapat menjadi tempat konsultasi segala kebutuhan hidup masyarakat. Karena itu, dakwah yang dilakukan harus berkaitan erat dengan sasaran dakwah itu dilaksanakan.
Hal senada juga disampaikan Ketua LDNU PWNU Jatim, KH Ilhamullah Sumarkhan. Ia menyebutkan, bahwa materi dakwah yang disampaikan dai-daiyah hendaknya disesuaikan dengan segmen jamaah, baik tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, dan lainnya.
“Misal sasarannya adalah orang dalam kondisi kurang mampu, maka hal yang paling bermanfaat dalam berdakwah ialah dengan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan misal pentingnya dan keutamaan mencari rezeki,” tuturnya.
Dirinya pun menegaskan, bahwa masjid hendaknya dapat mewadahi kebutuhan masyarakat (jamaah) sebagai bentuk dakwah bil hal. Misalnya, dengan memberikan bantuan berupa lowongan kerja ataupun yang lainnya.
Ia mengaku, LDNU PWNU Jatim telah menyiapkan banyak dai-daiyah untuk mensyiarkan ajaran Islam, baik di mushala atau masjid masyarakat umum ataupun kantor-kantor dinas pemerintahan.
Menurutnya, penyiapan dai-daiyah ini adalah bagian dari tugas yang diemban oleh Rasulullah, lalu dilanjutkan oleh para dai-daiyah, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an.
“Peran dai-daiyah ini adalah untuk mengajak kebaikan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Disebutkan, bahwa kegiatan dakwah sesungguhnya bisa dilakukan kapan saja, tidak harus di bulan Ramadan. Namun ketika bulan Ramadan semangat meramaikan masjid yang dilakukan banyak kalangan semakin meningkat.
“Itu karena masjid merupakan media untuk berdakwah dan mensyiarkan ajaran Islam. Makanya, dalam kegiatan ini dapat bersinergi antara mubaligh atau dai-daiyah dengan takmir masjid,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan ini dipandu oleh host TV9 Indah Chumaidi. Dalam kegiatan ini, para jamaah yang hadir juga disuguhi penampilan musik religi dari Home Band Azma Entertainment.