Generasi Milenial Puji Program Dik Dilan Gus Ipul
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berbuka bersama dengan remaja milenial, Senin, 4 Juni 2018. Berlangsung di Omah Jaman Now, acara bertajuk Ngobrol Bareng Gusti ini diikuti oleh ratusan anak muda dari berbagai aliansi di Jawa Timur.
Di antaranya, Aryo Seno Bagaskoro yang hadir sebagai Ketua Aliansi Pelajar Surabaya (APS). Di hadapan peserta pertemuan, Aryo bercerita tentang kedekatannya dengan Gus Ipul. Sebagai aktivis anak muda, Aryo pernah menyuarakan usulan kepada pemerintah provinsi untuk menggratiskan biaya pendidikan sekolah menengah.
Siswa SMAN 5 Surabaya ini menyebut bahwa paska pengalihan kewenangan SMA/SMK negeri dari pemerintah kota ke pemerintah provinsi, pendidikan tak lagi gratis. Padahal, Surabaya menjadi salah satu daerah yang menggratiskan sekolah, tak hanya SMA/SMK namun mulai SD.
"Oleh karenanya, kami berangkat ke (pemerintah) provinsi. Luar biasa, kami ditemui langsung oleh Gus Ipul, Wakil Gubernur Jawa Timur," kata Aryo bercerita mengenang pertemuan yang terjadi tahun lalu tersebut.
Meskipun keinginan mereka belum dapat terpenuhi, namun Aryo mengaku bahagia bisa menyampaikan aspirasi dan diterima langsung oleh pucuk pimpinan pemerintah provinsi. "Dari pertemuan itu, kami sadar bahwa Gus Ipul adalah salah seorang tokoh yang peduli dengan pendidikan," kata Aryo yang kini baru naik kelas XII ini.
"Meskipun saya tahu, untuk menggratiskan biaya pendidikan SMA saat itu bukanlah hal yang mudah. Sebab, selain butuh anggaran tinggi, alih kewenangan tersebut mendadak sehingga memang untuk anggarannya belum sedia," kata Aryo.
Beruntung, peluang untuk menggratiskan biaya pendidikan SMA dan SMK tersebut kembali terbuka. Sebab, Gus Ipul yang berpasangan dengan Cawagub, Puti Guntur Soekarno ini telah menyiapkan program Pendidikan Gratis Dilanjutkan (Dik Dilan).
"Sehingga, ketika kami mendengar program Dik Dilan, kami semakin jatuh cinta dengan Gus Ipul. Sehingga, kalau memilih Gus Ipul, Insya Allah akan bahagia lahir dan batin," kata Aryo yang kini berusia 17 tahun dan masuk dalam pemilih milenial.
Di sisi lain, Gus Ipul pun menjelaskan bahwa penyusunan program kerja Dik Dilan adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan. "Kalau mau SDM-nya maju, harus diawali dari pendidkan yang juga maju. Kami tak ingin lagi ada keluhan masyarakat soal biaya pendidikan," kata Gus Ipul.
Selain itu, program ini juga menjadi bukti dukungan pemerintah provinsi terhadap program pemerintah pusat, yakni wajib pendidikan gratis 12 tahun.
Sehingga, dengan terbukanya peluang tersebut diharapkan kalangan pemuda bisa lebih banyak dalam berkarya. "Mari terus berkarya. Berpikir merdeka. Bebas, namun harus tetap ada karya yang disesuaikan dengan bakat dan minat kita," kata Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Dalam program Dik Dilan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,4 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk seluruh siswa SMA dan SMK negeri di Jawa Timur.
Sementara itu, pengajar ilmu politik Universitas Airlangga, Hariadi mengatakan bahwa anak muda sebenarnya bukan anti politik. Sebaliknya, pemuda sangat peduli. "Namun, mereka tidak mau diklaim atau dikerangkeng. Anak muda hanya ingin diwadahi melalui program yang sesuai dengan aktivitas anak muda," kata Hariadi.
Hariadi mengatakan bahwa selama ini Gus Ipul melalui berbagai programnya menjadi salah satu inspirator anak muda. "Sehingga, wajar apabila menjadikan Gus Ipul sebagai salah satu idola," kata Hariadi yang juga pengamat politik Universitas Airlangga ini. (frd/wah)