Gencatan Senjata Israel-Hamas Mundur, Tak Ada Pertukaran Tahanan
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan otoritas di Gaza, Hamas, tak berjalan lancar. Sejumlah media menyebut Israel tak berencana segera melepaskan tawanan warga Palestina, sebelum Jumat, 24 November 2023.
Sejumlah media seperti BBC dan Al Jazeera menyebut otoritas Israel menyatakan tak akan menyerahkan tawanan, yaitu warga Palestina, dalam 24 jam setelah kesepakatan terjadi pada Rabu, 22 November 2023 lalu.
Sumber Israel pada BBC menyebut telah terjadi kemunduran dari kesepakatan itu. Langkah itu diambil setelah penasihat di lingkungan Israel menyampaikan jika Hamas tidak akan membebaskan sandera, sebelum Jumat, dilansir dari BBC.
Selain itu gencatan senjata yang sebelumnya disepakati terjadi per Kamis, menurut sumber Israel, akan dibatalkan dan mengalami kemunduran. BBC dan Al Jazeera juga menyebut serangan darat di Gaza terus berlanjut, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan mendeklarasikan "kemenangan absolut" atas Hamas.
Sikap ini berbeda dengan kesepakatan gencatan senjata sebelumnya. Di mana setiap satu warga Israel akan ditukar dengan tiga warga Palestina yang ditahan Israel.
Kesepakatan yang menurut Al Jazeera hanya disampaikan pihak Palestina itu, juga menyebut pembebasan 50 tahanan Israel di Gaza dan sebaliknya sebanyak 150 di Israel, akan dimulai per Kamis, atau 24 jam setelah kesepakatan terjadi. Tahanan dan tawanan yang dibebaskan semuanya adalah perempuan dan anak-anak, dari dua pihak.
Sementara serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 14 ribu warga Palestina di Gaza. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Sedangkan pasukan bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam disebut menewaskan 1.200 warga Israel dan membawa 2.40 warga Israel lain sebagai sandera, pada 7 Oktober 2023 lalu.
Advertisement