Gencarkan Literasi Informasi Cegah Terorisme, Ini Modusnya
Kepala Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Komjem Pol Dr Boy Rafli Amar MH menegaskan, kemampuan literasi informasi di antaranya berfungsi dalam mencegah tindak terorisme. Hal itu harus digencarkan agar masyarakat secara luas sadar akan bahaya terorisme.
"Di masa pandemi Covid-19 segalanya bisa berubah. Bisa sebagai masalah kesehatan, tapi nanti akan bergerak pada masalah ekonomi. Di sinilah, muncul gejala terorisme yang harus diantisipasi sejak dini," tuturnya.
Ia mengungkapkan hal itu dalam acara Ngopi Coi, digelar di Hotel Santika Gubeng Surabaya, Rabu 21 OKtober 2020. Acara didahului sambutan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, diikuti sejumlah lurah, kepala desa, Babinsakamtibmas, Babinsa, dan kalangan media massa.
Boy Rafli Amar, yang mengaku pernah menjabat Kapolres Pasuruan, memahami karakter masyarakat di Jawa Timur. Sebagian besar, menurutnya, berlatar belakangan dari kalangan santri.
"Nah, santri menjadi penggerak dalam melawan terorisme. Kita sekarang menjalani jihad dalam pengertian amar ma'ruf nahi mungkar, mencegah tindakan buruk dan mengajak kebaikan," tuturnya.
Sementara itu, dalam Talkshow Ngopi Coi, menampilkan pembicara Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Dr Hj Andi Intang Dulung MHI, Yoseph Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers 2016-2019) dan Yuristiarso Hidayat (Kabid Media Massa, Hukum dan Humas FKPT).
Selain itu, pada sesi kedua menghadirkan diskusi dimoderatori Dr Bambang Sigid Widodo Spd MPd, dengan pembasan "Materi Internet, Media Digital dan Terorisme".
Yoseph Adi Prasetyo memberi gambaran tentang berita hoaks hingga munculnya tindak terorisme, yang digerakkan lewat media sosial.
Sebelumnya, Ketua FKPT Jawa Timur4 Dr Hj Hesti Amriwulan SH MHum mengatakan, kegiatan ini harus dibatasi pesertanya karena situasi pandemi.
"Meski begitu, berbagai kalangan cukup mewakili masyarakat secara luas. Seperti Forum Rektor, kalangan media, baik media mainstream maupun media kampus di Surabaya. Selain itu, dari kepala desa, lurah dan Babinsa," tuturnya, didampingi Sekretaris FKPT Dra Faridatul Hanum MKomI.
Acara berlangsung cukup meriah, meski sedianya akan dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Namun, karena berhalangan akhirnya diwakilkan salah seorang pejabat di Pemprov Jawa Timur.