Kabel Curian Biang Kerok Banjir di Kedungdoro dan Embong Malang Surabaya
Hujan deras yang melanda Kota Surabaya pada Jumat 29 November 2024 sore silam menyebabkan genangan di sejumlah titik di kawasan pusat Kota Pahlawan.
Seperti di kawasan Jalan Kedungdoro hingga Jalan Embong Malang. Jalanan di kawasan tersebut tergenang karena saluran yang ternyata tidak siap menerima air hujan yang begitu deras. Sejak tahun 2022, kawasan tersebut disebutkan tidak pernah dilanda banjir.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun lalu melakukan penelusuran pada saluran air yang berada di Jalan Kedungdoro hingga Jalan Embong Malang untuk menelusuri penyebab dari kemunculan genangan tersebut.
Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Windo Gusman Prasetyo menjelaskan, tim yang diterjunkan untuk melakukan penelusuran telah menemukan sisa kulit dari pembungkus kabel utilitas yang telah dipotong.
Lalu terdapat tas, sejumlah pakaian, KTP, STNK, hingga kunci motor di Saluran Sistem Catchment Rumah Pompa Kenari. Barang-barang yang ditemukan tersebut diduga kepunyaan pelaku pencurian kabel, yang menyebabkan saluran air tidak berfungsi normal di sana.
Kami melaporkan kejadian penemuan sisa potongan kulit-kulit kabel itu ke Polsek Tegalsari. Kejadian seperti ini sudah ada di beberapa tempat, seperti adanya pencurian kabel di wilayah Surabaya," ucap Windo.
Windo juga menjelaskan, sisa pembungkus kabel yang ditemukan itu memiliki ukuran yang besar sekaligus kaku. Kandungan tembaga dari kabel tersebut telah diambil, lalu sisa kabelnya ditumpuk di dalam saluran. Hal tersebut yang disinyalir menyebabkan saluran air terhambat.
"Ukuran kabelnya besar dan kaku, sepertinya sudah dipotong di bawah dan diambil tembaganya. Jadi ada tumpukan kabel curian yang disimpan dalam saluran dan menghambat saluran air,” jelasnya.
Windo menjelaskan, kejadian pencurian kabel tersebut juga tidak terjadi di kawasan Jalan Kedungdoro, tapi juga di wilayah lain. Seperti di wilayah Jalan Mayjen Sungkono. Pencurian kabel tembaga tersebut mengakibatkan saluran menjadi rusak dan menyebabkan kerugian besar bagi Pemkot Surabaya.
"Dan hal ini juga terjadi di pusat kota, jadi saya melaporkan kejadian ini ke Polsek Tegalsari karena merugikan Pemkot Surabaya, yakni menyumbat saluran dan mengakibatkan banjir,” pungkasnya.
Pemkot Surabaya pun mengimbau kepada segenap masyarakat untuk waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan yang dapat merugikan kondisi infrastruktur metropolis. Langkah tersebut diharapkan dapat mencegah terulangnya insiden serupa dan menjaga kelancaran sistem pengairan kota.
Advertisement