Gempa Situbondo, Terparah di Jawa Timur Sepanjang 2018
Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang mencatat sedikitnya terdapat 13 kali gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat Jawa Timur sepanjang 2018. Gempa terbesar adalah gempa di timur laut Situbondo.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Musripan mengatakan gempa bumi tersebut tepatnya terjadi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo.
"Dampak akibat gempa bumi yang paling parah adalah gempa bumi pada tanggal 11 Oktober 2018 di Situbondo dengan kekuatan 6.3 SR," katanya, Selasa 1 Januari 2019.
Intensitas gempa tersebut dirasakan di beberapa lokasi. Mulai dari III-IV MMI di Denpasar, III MMI di Karangkates, III MMI di Gianyar, III MMI di Lombok Barat, III MMI di Mataram, hingga III MMI di Pandaan.
"Gempa ini menyebabkan korban meninggal 3 orang warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Sumenep. Selain itu, beberapa rumah rusak berat di Sumenep dan Jember," bebernya.
Musripan menambahkan ditinjau dari kedalaman atau hiposenternya, rata-rata gempa bumi dangkal di Jawa Timur terjadj akibat aktivitas pergerakan lempeng tektonik di zona subduksi.
Dalam hal ini lempeng tektonik Indo Australia yang menyusup ke bawah lempeng tektonik Eurasia mengakibatkan adanya akumulasi energi pada batuan tersebut hingga pelepasan energi.
"Pelepasan energi ini yang menimbulkan bumi kita bergetar atau yang disebut gempa bumi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sepanjang 2018 Jawa Timur telah diguncang gempa bumi sebanyak 13 kali. Belasan gempa itu dapat jumlah gempa bumi yang terekam pada peralatan Seismograp sebanyak 633 kali. (umr)