Gempa Pacitan, BMKG Ungkap Sebabnya
Pacitan diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6, Senin 9 Januari 2023, pukul 19.3 WIB. Guncangan dirasakan bahkan hingga wilayah Jawa Tengah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ada aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia mengakibatkan gempa bumi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,93 derajat Lintang Selatan, 111,13 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah selatan Kota Pacitan dengan kedalaman 59 km.
Sehingga, gempa yang muncul adalah jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia.
Daryono juga menyebut gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) dan memiliki parameter terkini dengan magnitudo M5,4, hasil analisis terbaru.
Selain itu, hingga pukul 19.46 WIB, BMKG belum menemukan aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya dikutip dari Antara, Senin 9 Januari 2023.
Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga mengimbau masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
Diketahui, gempa Pacitan berdampak dan dirasakan di daerah Pacitan, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Gempa juga terasa di daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates, dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).