Gempa Pacitan, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengupadate gempa Pacitan berkekuatan 4,8 skala richter (SR) setelah sebelumnya tercatat 5,0 SR.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa tersebut terjadi pada koordinat 8,88 derajat lintas selatan dan 110,92 derajat bujur timur atau 65 Km arah selatan Kota Pacitan pada kedalaman 50 Km.
Ia menjelaskan, gempa yang terjadi akibat deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia dengan mekanisme pergerakan naik.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono melalui keterangan tertulisnya.
Selain itu, dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan ada aktivitas gempa bumi susulan.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa,” pungkasnya.