Gempa Maroko, Sekitar 500 WNI Disebut Selamat
Maroko diguncang gempa dahsyat sebesar 6,8 magnitudo pada Jumat, sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebut belum menerima laporan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, menyebut pihaknya belum menerima adanya laporan terkait korban gempa dari WNI.
KBRI di Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia.
Delegasi Indonesia di Marakesh yang saat ini menghadiri The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 di Maroko juga dalam kondisi aman, dilansir dari Antara, Sabtu 9 September 2023.
KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi di Maroko dan berkoordinasi dengan berbagai pihak tentang kemungkinan adanya WNI yang terdampak.
Judha menyebutkan bahwa ada sekitar 500 WNI saat ini yang tinggal menetap di Maroko. Kemlu RI juga menyediakan nomor kontak darurat yang dapat dihubungi WNI untuk meminta bantuan pada nomor hotline KBRI Rabat di nomor +212 661095995.
Diketahui, gempa di Maroko berpusat di Pegunungan Atlas. Gempa mengguncang sedikitnya lima provinsi di Maroko. Antara lain Provinsi Al-Houz, Marrakech, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua dan Taroudant.
Al Jazeera melaporkan terdapat sedikitnya 820 korban meninggal tertimpa bangunan. Sekitar 620 orang terluka dan 51 di antaranya dalam kondisi kritis.