Gempa M7,3 Kepulauan Mentawai Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa bermagnitudo 7,3 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa 25 April 202$ pukul 03.00 WIB. Gempa tersebut merupakan gempa bumi dangkal yang dipengaruhi oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnavati dalam konferensi pers.
Hasil analisis BMKG, lanjut Dwikorita, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6.9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 km barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai dengan skala intensitas VI MMI. Selain itu juga dirasakan di daerah Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI, di mana getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk.
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami
BMKG telah mencabut informasi peringatan dini terkait potensi gelombang tsunami atas gempa bumi M 7.3 dari Kepulauan Mentawai. Berakhir pukul 05.17 WIB. BMKG meminta masyarakat untuk tenang namun waspada khususnya untuk yang berada pada bangunan yang mengalami kerusakan. BMKG juga mengimbau masyarakat kembali ke tempatnya masing-masing untuk melanjutkan aktivitas.
Sebelumnya, BMKG juga mencatat adanya gempa bumi susulan berskala M5,0 yang berpusat di 0.88 LS dan 98.52 BT pada kedalaman 12 kilometer. Gempa bumi susulan itu terjadi pada pukul 05.19 WIB atau selang dua jam setelah gempa sebelumnya.