Gempa Jatim, Pakar ITS: Pemerintah Beri Contoh Rumah Tahan Gempa
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat adanya potensi gempa bumi berkekuatan besar di wilayah selatan Jawa Timur. Peneliti Senior Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo menilai perlu adanya pemahaman masyarakat terkait risiko bencana yang ada di daerahnya.
“Mitigasi yang perlu dilakukan ada dua yaitu orangnya dan bangunan rumah yang harus siap (tahan gempa),” ungkap Amien, Minggu 19 Desember 2021.
Ia menjelaskan, bahwa pemahaman masyarakat menjadi penting. Sehingga, mereka paham apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Misal, ketika terjadi gempa maka bisa melakukan evakuasi menuju jalur evakuasi yang sudah dibuat pemerintah bersama masyarakat.
“Masyarakat disiapkan, dan pemerintah harus mengajari, bahwa mereka hidup di daerah gempa berkekuatan sekian jadi tau apa yang harus dilakukan. Jepang itu sering gempa tapi korban itu sedikit karena masyarakatnya paham. Apalagi yang daerah pantai dengan potensi tsunami harus tahu lagi,” tuturnya.
Kedua terkait ketahanan bangunan rumah akan gempa. Menurutnya, ini penting karena gempa yang terjadi tidak membunuh masyarakat, melainkan dampak gempa terhadap bangunan yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa.
Itu terjadi di antaranya seperti gempa besar di Yogyakarta di tahun 2006, lalu gempa Lombok 2018. “Harusnya pemerintah membuat rumah contoh tahan gempa, sehingga masyarakat bisa menyiapkan sendiri. Contohnya, cara bangunnya divideokan, lalu bahannya apa saja itu dijelaskan. Misalnya, dulu ada rumah bambu atau kayu,” kata dia.
Menurutnya, kawasan Indonesia memang memiliki kerawanan bencana gempa bumi yang lebih tinggi dibandingkan negara lain. Pasalnya, Indonesia berada di antara tiga lempeng besar yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
Sehingga ketiga lempeng ini bergeser akan mempengaruhi dorongan di Indonesia yang menyebabkan potensi gempa besar bisa terjadi. Termasuk potensi tsunami 29 meter.
Advertisement