Gempa Erupsi Semeru Sebanyak Empat Kali Sepanjang Jumat Pagi, 72 Kali Sepanjang Kamis
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi menyampaikan aktivitas Gunung Semeru dalam beberapa hari terakhir. Semeru mengalami gempa erupsi sebanyak 72 kali sepanjang Kamis, 26 September 2024, dan sebanyak empat kali sepanjang Jumat 27 September 2024, pagi.
Dalam keterangan tertulisnya kepada media, Ghufron menyebut, gempa erupsi sebanyak 27 kali sepanjang Kami, memiliki amplitudo 10-23 mm dan lama gempa 60-187 detik.
"Kemudian empat kali gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm, 13 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm, 5 kali harmonik dengan amplitudo 2-10 mm, satu kali gempa vulkanik, dan empat kali gempa tektonik," katanya kepada media, Jumat 27 September 2024.
Terdapat pula 66 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 mm, dan lama gempa 60-178 detik, 11 kali gempa embusan, 14 kali harmonik, 1 kali gempa tektonik lokal, sepanjang Rabu 25 September 2024.
Sedangkan sepanjang Jumat pagi, terda[at beberapa kali erupsi mulai pukul 00.41 WIB, pukul 00.52 WIB, pukul 00.56 WIB, pukul 01.27 WIB, pukul 01.11 WIB, pukul 01.31 WIB, dan pukul 05.18 WIB, namun visual letusan tidak teramati.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini juga masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak. Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Terdapat pula potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.