Gemilang sebagai Menlu, Retno Marsudi Kini Jadi Utusan Khusus Sekjen PBB Urus Air
Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2014-2024, Retno Marsudi, telah memulai perannya sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Air, dengan mandat untuk mengatasi tantangan air secara global.
Dalam pertemuan UN-Water ke-40 di New York pada 4 November, Retno mengusulkan pendekatan "Triple A": Advokasi, Penyelarasan, dan Percepatan.
Menurut Retno Marsudi, pentingnya memastikan isu air menjadi agenda politik tertinggi. Tentu saja dengan melibatkan pihak-pihak terkait agar komitmen politik diwujudkan dalam tindakan konkret. “Advokasi sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa air menjadi agenda politik tertinggi," katanya dalam pernyataan tertulis Kemlu RI yang dikutip Jumat 8 November 2024.
Kemudian, lanjut Retno Marsudi, pentingnya menyelaraskan langkah seluruh pemangku kepentingan untuk tujuan bersama. Setidaknya dalam menerapkan Strategi PBB untuk Air dan Sanitasi secara menyeluruh.
Disebutkann Retno Marsudi, juga langkah percepatan. Tujuannya untuk memacu pelaksanaan tindakan dalam bidang air dan sanitasi. Hal ini mengingat urgensi krisis air yang semakin mendesak dan tantangan terbatasnya sumber daya serta waktu.
Menurut Retno Marsudi, ketiga langkah itu penting, karena sebagai upaya penanganan air di dunia saat ini dihadapkan pada dua kendala besar. “Yaitu keterbatasan sumber daya dan keterbatasan waktu,” tandasnya.
Retno Marsudi mengatakan, bahwa dunia juga menghadapi sejumlah tenggat dalam menyelesaikan permasalahan air dunia. Di antaranya Konferensi Air PBB pada 2026, tahap akhir Dekade Aksi Air pada 2028, dan target pencapaian Agenda 2030 mendatang.