‘Gembos’, Puluhan PKL Batal Konvoi Tolak PPKM
Rencana ratusan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Probolinggo berkonvoi di jalan untuk menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Rabu, 28 Juli 2021 batal. Rencana mereka lebih dulu tercium jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Probolinggo sehingga keburu “gembos” sebelum aksi.
Menurut pemberitahuan (ajakan) berkonvoi yang tersebar di sejumlah grup WA, Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan (PPKL) Kota Probolinggo hendak mengerahkan sekitar 500 PKL untuk berkonvoi, Rabu pagi sekitar pukul 09.00.
Mereka bermaksud berkonvoi ke kantor Walikota Probolinggo dan DPRD setempat. Tujuannya untuk menyampaikan surat berisi aspirasi PKL terkait PPKM Level 4.
Tetapi ketika puluhan PKL baru berkumpul, jajaran Forkopimda mendatangi Sekretariat PPKL di Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Termasuk Walikota Hadi Zainal Abidin dan jajaran Pemkot Probolinggo langsung mendatangi Sekretariat PPKL.
Bahkan, KapolrestaAKBP RM. Jauhari datang dengan membawa paket bantuan berupa beras yang dibagikan kepada para PKL. Jajaran Forkopimda kemudian mengajak pengurus PPKL dan anggotanya berdialog di halaman sekretariat PPKL.
Sekretaris PKLP Kota Probolinggo, Eko Hardianto mengatakan, awalnya para PKL bermasuk konvoi menuju kantor walikota dan gedung DPRD. Soalnya, para PKL sudah tidak tahan dengan aturan PPKM Darurat yang kemudian dilanjutkan PPKM Level 4.
Dikatakan PPKM yang kebijakannya di daerah melarang para PKL berjualan di Pasar Sabtu Minggu (Tugu) di sekeliling alun-alun dinilai memberatkan para PKL.
PPKL, kata Eko Edol, panggilan Eko Hardianto, meminta agar lampu penerangan jalan umum (PJU) di kawasan PKL berjualan yang dimatikan sejak PPKM Darurat dihidupkan lagi. Tujuannya, agar para PKL bisa berjualan lagi dengan leluasa.
"Kami juga meminta, penyekatan di sejumlah ruas jalan protokol sedikit dilonggarkan, sehingga akses pedagang untuk berjulan dapat kembali lancar," katanya.
Eko Edol mengatakan, sebagian besar PKL masih belum mendapat bantuan dari pemerintah selama PPKM Level 4 berlangsung. "Mayoritas kami belum menerima bantuan," katanya.
Menanggapi tuntutan PKL, Walikota Hadi Zainal Abidin mengatakan, PKL yang sudah menerima bantuan dari pemerintah pusat. Sehingga mereka tidak bisa lagi menerima bantuan dari Pemkota Probolinggo.
"Kami sudah sering mengimbau, jika ada PKL ataupun warga yang belum mendapat bantuan, tolong segera informasikan baik ke akun medsos saya, atau pun melalui RT/ RW," kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota.
Terkait penutupan Pasar Tugu, walikota mengatakan, belum bisa dibuka kembali saat ini. Sebab kasus Covid-19 terus meningkat signifikan di Kota Probolinggo.
Habib Hadi berjanji, Pasar Tugu Alun-alun akan dibuka kembali jika kasus aktif Covid-19 sudah menurun. “Tetapi tetap harus taat protokol kesehatan, baik pedagang maupun pembeli,” ujarnya.