Gemar Gigit Jari Bisa Sebabkan Paronikia
Memotong kuku adalah salah satu hal kecil yang dapat dilakukan seseorang, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya. Sebab, kuku yang terlalu panjang, kerap menjadi sarang yang nyaman untuk kuman dan bakteri.
Namun, pernahkah Anda terlalu bersemangat melakukannya, hingga tanpa sadar telah melukai kulit sisi kuku, sampai menjadikannya bengkak dan bernanah? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kondisi ini disebut cantengan. Di sisi lain, istilah kedokteran menyebutnya sebagai paronikia (paronychia).
Paronikia atau yang akrab disebut sebagai sakit canteng/cantengan adalah infeksi kulit di sekitar kuku tangan atau kuku kaki, yang umumnya disebabkan oleh bakteri, namun bisa juga terjadi akibat infeksi jamur. Paronikia bisa terjadi secara mendadak dan berkembang cepat (akut), atau bertahap dan berlangsung dalam jangka panjang (kronis).
Gejala paronikia akut atau kronis umumnya sama, dan hanya dibedakan dari lama atau cepatnya gejala berkembang. Gejala awal paronikia umumnya adalah kondisi kulit di sekitar kuku menjadi bengkak, kemerahan, dan sakit jika disentuh. Pada sebagian kasus, dapat terbentuk abses (kumpulan nanah).
Paronikia akut disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang masuk ke kulit kuku yang rusak, sehingga menyebabkan infeksi pada lipatan kuku. Sedangkan paronikia kronis umumnya disebabkan oleh infeksi jamur Candida, meski bisa juga disebabkan oleh bakteri.
Paronikia kronis juga terjadi di kuku tangan atau kuku kaki. Umumnya dialami oleh orang-orang yang kaki atau tangannya sering terendam air.
Kebiasaan menggigit kuku, teknik manikur kuku yang kurang baik, dan kuku yang rusak akibat eksim atau dermatitis kontak, dapat menjadi faktor terserang paronikia. Selain itu, mengapa kulit sisi kuku yang terluka dapat menyebabkan paronikia? Sebab, kulit di sekitar kuku yang terbuka, bisa menyebabkan bakteri masuk ke lapisan di dalamnya dan menyebabkan infeksi.
Tak hanya itu, mengenakan kuku palsu dalam waktu lama bisa membuat kuku menjadi lembab. Kondisi tersebut pun mendukung perkembangan kuman, yang tentu memicu infeksi pada akhirnya. Faktor lainnya yang dapat menimbulkan paronikia adalah bengkak akibat arah pertumbuhan kuku yang salah.
Apabila tak ingin terkena, Anda bisa melakukan beberapa hal, sebagai upaya pencegahan paronikia. Antara lain mengenakan sarung tangan karet jika melakukan pekerjaan yang harus sering bersentuhan dengan air. Juga, keringkan tangan dan kaki setiap selesai melakukan pekerjaan yang bersentuhan dengan air.
Jangan mengenakan kuku palsu dalam waktu lama, hindari kebiasaan menggigit kuku atau mencungkil kulit di sekitar kuku. Jangan memotong kuku terlalu pendek dan pastikan memotong kuku sejajar dengan ujung jari, serta berhati-hatilah agar tidak melukai kulit di sisi atau bagian dalam kuku.
Khusus bagi penderita diabetes, peeiksalah kaki setiap hari untuk mewaspadai paronikia atau gangguan lain di kaki, karena kelainan pada kaki acap kali tidak dirasakan oleh penderita diabetes.
Apabila terlanjur terserang parokinia, segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Jangan memencet bengkak atau mengeluarkan nanahnya sendiri, sebab hal itu bisa jadi memperparah paronikia yang Anda alami.(tis)
Advertisement