Gema Shalawat di Pakistan, Maulid Nabi Digelar Kaum Muda NU
Di sepanjang bulan Maulid ini, shalawat bergema di penjuru dunia. Kali ini, komunitas Nahdliyin di Pakistan menggemakan shalawat, merayakan Maulid. Mereka tak lain adalah kaum muda NU, yang aktif menuntut ilmu dan berdakwah di negeri tersebut.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan, menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Agenda ini diselenggarakan di Khubaib Foundation Sector i10, Islamad, Pakistan, pada Sabtu 16 November 2019.
Agenda ini dimulai dengan pembacaan hadrah oleh Mafia Shalawat Pakistan, yang melantunkan dua lagu: Assalamualaika Ya Nabi dan Padang Bulan. Dua lagi ini merupakan favorit warga Nahdliyin Pakistan.
Selanjutnya, warga Nahdliyin Pakistan melantunkan Mars Syubbanul Wathan alias Lagu Ya Lal Wathan bersama-sama. Semangat menggemuruh mengiringi lagu ciptaan Kiai Wahab Chasbullah ini.
Warga Nahdliyin Pakistan kemudian bersama-sama membaca tiga shalawat, yakni Selawat Asygil, Selamat Badar dan Selawat Nariyah. Dari pembacaan selawat ini, keberkahan dan ketenangan hidup semoga melimpahi.
Di tengah perayaan Maulid ini, Ustadz Zulkifri Hasibuan memberikan tausyiah. Ceramah Ustadz Zulkifri mengulas tentang sosok Kanjeng Nabi Muhammad yang menjadi teladan umat muslim, sebagai panutan manusia di muka bumi ini.
Nahdliyin Pakistan menggemakan selawat, merayakan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Selawat menggema di seluruh dunia. Nahdliyyin yang terikat dalam jaringan silaturahmi PCI Nahdlatul Ulama melantunkan selawat di berbagai negara.
Allahumma shalli 'ala sayyidinia Muhammad. Shallu 'ala annabi.
Sementara itu, di belahan lain dunia, seperti di Ingris akvitis PCI NU United Kingdom melakukan acara Gebyar Maulid.
Ada suasana yang tidak biasa di komunitas-komunitas muslim di beberapa kawasan Inggris Raya. Perayaan Maulid tahun ini, diwarnai dengan lantunan shalawat dan pengajian tentang Islam yang rahmat dan toleran. Lima ustadz dari Jawa Barat datang ke United Kingdom untuk berdakwah menambah hangat suasana Inggris yang sedang memasuki musim dingin.
Ustadz-ustadzah utusan Pemprov Jawa Barat yakni KH. Ridwan Subagya, Ihya Ulumuddin, Hasan al-Banna, Benni Safitra dan Wifni Yusifa Subhani. Mereka sebagai ustadz-ustadzah yang berkunjung ke United Kingdom, dari program English for Ulama yang digagas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Kelima ustadz dan ustadzah dari Jawa Barat datang ke Inggris berkat program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Inggris, dalam hal ini British Embassy di Indonesia. Juga, kerjasama dari KBRI London dengan beberapa komunitas, di antaranya: MCB (Muslim Council of Britain), ABM (Association of British Muslim), PCINU UK (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom), PPI (Persatuan Pelajar Indonesia), dan beberapa komunitas lain.
Ustadz-ustadzah itu disebar ke beberapa kota di Inggris Raya: London, Glasgow, Bristol, Southampton, Birmingham, Oxford, Cambridge, dan beberapa kota lain. Pendakwah dari Jawa Barat ini mengenalkan Islam Indonesia, Islam yang berpadu dengan budaya lokal, kearifan tradisi, serta menghargai kemanusiaan. Islam yang moderat, toleran dan kosmopolitan.
KH. Ridwan Subagya, pengurus PWNU Jawa Barat yang ikut serta sebagai pendakwah, mengungkap masyarakat muslim Inggris sangat antusias menerima kehadiran pendakwah dari Indonesia. "Kami bertemu dengan banyak komunitas, baik muslim maupun non muslim. Bahkan, kami juga diajak dialog lintas agama di London, yang dihadiri kominitas Kristen dan Yahudi. Mereka ingin mendengar bagaimana pandangan pemuka Islam dari Indonesia," ungkap KH. Ridwan.
Advertisement