Geluti Usaha Kerajinan Tangan, Apoteker Kediri Raup Jutaan Rupiah
Di balik pengetahuanya tentang segala macam jenis obat-obatan, siapa menyangka jika seorang apoteker memiliki usaha kerajinan tangan yang setiap bulannya beromzet Rp5-6 juta. Malahayati sudah menggeluti usaha sampingannya tersebut sejak lima tahun lalu, dan kini sudah memiliki toko di rumahnya sendiri, di Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
Selain melayani penjualan di rumahnya, ibu tiga anak ini memasarkan produknya via online. Hasil karya produk kerajinan tangan yang dibuatnya itu antara lain lukisan kaca (botol), hiasan pintu dan hiasan dinding. Segala pernak-pernik kerajinan tangan tersebut dipajang hampir di setiap sudut dinding rumahnya.
"Ide awalnya karena dasarnya saya senang kerajinan, terus suka mendekorasi rumah. Terus saya bikin sendiri kemudian iseng saya posting di Instagram. Teman teman nge-like terus order, " cerita Malahayati di temui di rumahnya Selasa, 6 Oktober 2020.
Seiring bergulirnya waktu, rintisan usaha yang dibangunnya tersebut, ternyata semakin berkembang dan banyak dikenal masyarakat luas. "Dari mulut ke mulut terus berkembang hingga sampai sekarang ini. Jadi penjualannya sudah sampai ke seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua," tuturnya.
Harga kerajinan tangan yang dijual bervariasi termurah Rp175 ribu hingga termahal Rp450 ribu. Tergantung ukuran serta bahan aksesoris yang digunakan.
Proses pembuatan diawali dengan penentuan desain lebih dulu dengan costumer terkait keinginanya seperti apa. Bentuk tulisan yang diinginkan, kemudian dilanjut penentuan posisi aksesoris. Selama proses pembuatan Malahayati mengaku tidak pernah mengalami kesulitan apa pun, karena semuanya ia kerjakan dilandasi dengan perasaan gembira.
"Sebenarnya hampir tidak ada kesulitanya, karena senang. Setiap kali Ada project baru, itu mikirin desainya dua sampai tiga hari. Kombinasi warnanya dan selalu bikin senang semangat saya merasa hampir tidak mengalami kesulitan," paparnya.
Khusus untuk kerajinan tangan rangkaian bunga, baru ia tekuni selama satu tahun. Ia menganggap usaha kerajinan tangan yang sudah digelutinya selama beberapa tahun tersebut, sangat menjanjikan. "Orang sekarang lebih suka dekorasi dan tata rumah,"kata Malahayati singkat.
Lebih lanjut, ia tidak memungkiri jika pada saat masa pandemi seperti sekarang, jumlah penjualan agak sedikit menurun, jika dibandingkan sebelumnya. Tetapi hal itu dinilainya masih wajar mengingat sampai sekarang dirinya tetap melayani pesanan dari konsumen.
"Allhamdulilah kalau omzetnya rata rata Rp5 -6 juta per bulan. Tahun baru kemarin, juga lebaran bisa sampai Rp10- 11 juta," pungkasnya.
Selama membuat kerajinan tangan, Malahayati tidak pernah kesulitan untuk mencari bahan. Semuanya ia beli dari luar negeri melalui sistem online. Kemampuan yang dimilikinya saat ini, semuanya ia pelajari sendiri secara otodidak.