Gelombang Panas Landa Arab Saudi, Ini Fakta Persiapan Haji 1442
Gelombang panas tinggi yang memicu kenaikan suhu ekstrem akan menyelimuti Arab Saudi, terutama kota Mekkah. Menurut Pusat Meteorologi Nasional Saudi (NCM), cuaca diprediksi akan naik dengan signifikan selama musim panas kali ini hingga mencapai 48 derajat Celcius.
Prakiraan cuaca ekstrem ini muncul ketika Kota Makkah tengah mempersiapkan gelaran ibadah haji 2021 di Masjidil Haram. Demikian dikutip The Middle Eyes Monitor, Jumat 25 Juni 2021.
Ibadah haji akan dimulai sekitar pertengahan Juli. Untuk kedua kalinya, Arab Saudi tidak menerima jemaah haji internasional. Karena pandemi virus corona yang masih berlangsung.
Sebagian negara di Eropa dan Asia bahkan sedang menghadapi gelombang dua penularan Covid-19 yang lebih parah akibat kemunculan berbagai mutasi dan varian baru virus Corona.
Dua Kali Tak Menerima Haji dari Luar Saudi
Akibatnya, pemerintah Saudi memutuskan hanya menerima sekitar 60 ribu jemaah haji lokal untuk tahun ini. Peserta haji khusus warga Arab Saudi dan ekspatriat yang telah bermukim di wilayah Kerajaan.
Selain itu, Kementerian mengingatkan syarat haji kali ini adalah warga Arab Saudi yang sudah menerima suntikan dosis vaksin Covid-19 secara lengkap. Namun demikian, bagi warga Arab yang baru menerima suntikan dosis pertama dengan jangka waktu 14 hari, tetap diperbolehkan.
Tanpa Pendamping Laki-laki
Terkait pelaksanaan ibadah haji, Pemerintah Arab Saudi menyatakan, calon jamaah wanita dapat mendaftar ibadah haji tanpa didampingi oleh muhrim atau pendamping laki-laki. Hal itu terungkap dalam pengumuman resmi Kerajaan Arab Saudi, yang membuka pendaftaran haji 2021, pada Minggu 13 Juni 2021 pukul 1 siang.
Dilansir Arab News, pendaftaran dibuka hingga 23 Juni pukul 10 malam. Tidak ada prioritas untuk mereka yang mendaftar lebih awal.
Pembatasan Jemaah Haji
Arab Saudi telah mengumumkan akan membatasi haji 2021 hanya untuk 60.000 jamaah dari dalam negeri, baik warga negara, atau penduduk, dan ekspatriat.
Pendaftaran haji akan melalui lima tahap. Calon jamaah akan diminta untuk mengisi informasi detail pribadi dan riwayat kesehatan mereka berdasarkan dokumen-dokumen resmi.
Setelah itu, sistem akan memverifikasi kelayakan pemohon haji berdasarkan data yang diberikan oleh Pusat Informasi Nasional. Setelah aplikasi diterima, pemohon akan diberikan nomor registrasi untuk pertanyaan lebih lanjut. Setelah memastikan status Covid-19 pemohon, telah diimunisasi penuh, imunisasi dengan dosis pertama, atau imun setelah pemulihan, pesan teks dengan detail pembayaran akan dikirim.
Kementerian mengatakan, mendaftar haji tidak berarti izin haji akhir telah diberikan. Sebelum permohonan izin haji dapat dikirim, semua pemohon harus menyatakan bahwa mereka tidak melakukan haji dalam lima tahun terakhir, mereka tidak menderita penyakit kronis, dan tidak terinfeksi Covid-19.
Calon jamaah juga harus mengakui bahwa mereka belum pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit kronis atau untuk perawatan dialisis dalam enam bulan terakhir. Calon jamaah juga terbatas hanya bagi mereka yang berusia antara 18 dan 65 tahun.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan, keputusan pembatasan jamaah dan syarat yang ketat didasarkan pada keinginan terus-menerus Kerajaan Arab Saudi untuk memungkinkan para tamu dan pengunjung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melakukan ritual haji dan umrah.
Adapun, Arab Saudi telah menyetujui tiga paket ibadah haji untuk para jamaah, dengan biaya SR16.560.50 (sekira Rp62 juta), SR14.381.95 (sekira Rp54 juta), dan SR12.113.95 (sekira Rp45,9 juta). PPN akan ditambahkan ke harga setiap paket.