Mini Agrowisata di Surabaya, Begini Geliatnya
Jelang libur Natal dan tahun baru 2018, warga Surabaya kini bisa menikmati objek wisata alternatif. Di sinilah, Mini Agrowisata yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Tempat ini dikonsep layaknya perkebunan di dalam perkotaan, kawasan Mini Agrowisata dibentuk untuk mengenalkan sekaligus mengedukasi berbagai macam jenis budidaya pertanian dan perikanan, kepada masyarakat kota.
Mini Agrowisata yang terletak di belakang kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jalan Pagesangan ini memilik luas lahan sekitar 8.000 meter.
"Ada pelbagai macam jenis tanaman, tumbuhan, dan sayuran di dalamnya, seperti kangkung, sawi tabulampot, tanaman budidaya anggrek, dan juga tanaman budidaya hidroponik lainnya."
Ada pelbagai macam jenis tanaman, tumbuhan, dan sayuran di dalamnya, seperti kangkung, sawi tabulampot, tanaman budidaya anggrek, dan juga tanaman budidaya hidroponik lainnya.
Selain bermacam tanaman hortikultura, ada juga berbagai macam ternak seperti ayam petelur, kelinci dan kambing. Dan juga ikan nila dan lele.
Bagi pengunjung yang pegal-pegal pun tak usah khawatir karena DKPP menyediakan ikan terapi yang siap memijit manja kaki pengunjung.
Kepala DKPP Kota Surabaya Joestamadji mengatakan, Mini Agrowisata ini memang dibuat untuk mengenalkan berbagai macam jenis tanaman kepada masyarakat.
Salah satunya, lanjut dia, budidaya jenis tanaman di perkotaan menggunakan hidroponik, polybag dan ember.
"Jadi, ketika masyarakat datang, bisa tahu bagaimana budidaya tanaman di perkotaan,” ujarnya pada Selasa, 18 Agustus 2018.
Ia menjelaskan ada berbagai macam jenis hasil pertanian yang disediakan DKPP antara lain timun, cabe, melon, mangga, jambu, sirsak, pepaya, kangkung, sawi, pisang.
Selain pertanian, kata Joes, adapula peternakan hewan mulai dari kelinci, ayam dan kambing. Sedangkan perikanan ada budidaya ikan lele serta nila.
“Total jumlah kambing sekitar 40 dan biasanya diberikan kepada kelompok tani," sambungnya.
Menurut Joes, Miniagro Wisata ini sebenarnya sudah ada sejak 15 tahun yang lalu. Namun mengingat, banyaknya peminat, DKPP akhirnya membuka wisata ini pada Sabtu, Minggu dan di hari libur mulai pukul 09.00–15.00 WIB.
Dikarenakan penataan tempat wisata yang nyaman dan cukup apik, Joes mengaku, jumlah pengunjung jelang liburan natal dan tahun baru dipastikan meningkat dari biasanya.
“Jumlahnya saya tidak tahu persis, namun yang datang tidak hanya warga Surabaya melainkan juga luar kota Surabaya,” kata Joes.
Bagi warga yang mengunjungi Mini Agrowisata sewaktu panen buah dan sayuran serta telur hasil peternakan ayam petelur, pengunjung diperbolehkan membawanya pulang.
“Kalau masuk musim panen, biasanya kami bagikan kepada warga yang sedang mengunjungi Mini Agrowisata bahkan kami bagikan ke warga sekitar," kayanya.
Tak hanya itu bagi warga yang juga ingin mendapatkan bibit tanaman, DKKP juga menyediakannya, tapi kata Joes, dengan catatan jika stok masih tersedia.
“Biasanya kalau stok bibit di green house melimpah pengunjung dan warga surabaya biasanya kami bagi. Akan tetapi jika stok terbatas ya mohon maaf,” tandasnya.
Sementara itu salah satu pengunjung, Yuni (32) mengaku dirinya sedang memanfaatkan waktu libur sekolah anaknya dengan mengajak buah hatinya ke kawasan ini, untuk mengenal berbagai macam tumbuhan dan binatang.
“Kawasan ini bagus untuk anak-anak. Itung-itung bermain sambil belajar, anak-anak bisa kenal banyak tumbuhan, kambing, ikan,” ucap Warga Menanggal ini.
Ia mengetahui kawasan agrowisata berdasarkan informasi dari teman-teman yang memposting tempat wisata ini di akun sosial media facebook.
“Awalnya nggak tahu, pas lihat dan kebetulan tidak jauh dari rumah akhirnya ke sini. Kesan pertama, bagus dan baik,” kata dia.
Hal senada dikatakan Najwa, siswi kelas 6 SD yang datang bersama ayah dan adiknya ini mengaku senang bisa memanfaatkan liburan sekolah dengan berkunjung ke Mini Agrowisata.
“Pertama kali ke sini sangat senang dan bahagia,” ucapnya sambil tersenyum. (frd)