Geli-Geli Sedap, Serunya Menangkap Cacing Bau Nyale
Geli-Geli Sedap. Yang geli dilarang mendekat. Ketimbang jerit menjeri ketakutan. Ketimbang berlarian sipat kuping. Tapi kalau yang asik, jangan ragu dan ayo ikut. Rame-rame menangkap cacing untuk kesemarakan
Namanya tradisi menangkap cacing. Boleh jadi, ini adalah tradisi paling nyleneh di dunia. Tapi yang ditangkap memang bukan cacing sembarangan. Cacingnya adalah cacing laut. Cacing laut itu oleh masyarakat setempat dikenalkan sebagai Cacing Bau Nyale.
Tradisi nyleneh dan aneh ini hanya bisa terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski nyeleh fenomenalnya bukan main. Setiap tradisi ini digelar riuhnya bukan main. Suka cita yang mampu meluberkan orang. Termasuk para wisatawan mancanegara yang yang suka keanehan eksotis sebuah destinasi.
Bau Nyale di NTB, atau khususnya bagi masyarakat Suku Sasak, cacing-cacing yang berhasil ditangkap itu dipercaya akan mampu mendatangkan berkah. Warga Lombok juga percaya bila cacing laut yang hendak ditangkap itu merupakan jelmaan Putri Mandalika. Putri yang terkenal dalam legenda masyarakat itu. Cacing lautnya berwarna hijau, ada yang cokelat, dan merah. Menangkap warna apa pun akan ketiban berkah.
Jadi janhan pernah heran, untuk bisa ketiban berkah itu masyarakat bahkan rela menginap di sepanjang pantai demi mendapatkan cacing-cacing.
Kesemarakan tradisi Bau Nyale ini terjadi dini hari lalu pukul 03.00. Ribuan masyarakat dan para wisatawan yang memang mengagendakan acara ini sudah berbondong-bondong memenuhi Pantai Seger, Mandalika.
Itu yang berbondong-bondong belum terhitung yang menginap di tenda-tenda di pantai. Tak ada yang tak antusias. Semuanya antusias. Karena kepercayaan berkah itu. Semua alat menangkap menangkap cacing dipersiapkan. Acara digelar persis mulai pukul 03.00-07.00 WITA.
Sebenarnya, dibalik semua tradisi dan legenda itu, bukan sekadar berharap ketiban berkah atas jelmaan Putri Mandalika. Menangkap cacing, prosesi ini, sebenarnya menjadi ajang pengikat persaudaraan bagi masyarakat Lombok. Bukti sederhananya, meski tidak saling kenal mereka saling bersenda gurau satu dengan lainnya sambil mencari cacing. Bahkan tak sedikit dari anak-anak muda Lombok yang mencari jodoh diajang tersebut.
Tradisi ini pun memiliki nilai ekonomi tinggi. Betapa tidak, prosesi ini mengundang wisatawan datang. Baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Para wisatawan ini begitu penasaran dengan tradisi ini. Apalagi saat ini, tradisi Bau Nyale dikemas sangat menarik lewat Festival Pesona Bau Nyale. Kemasan begitu tertata. Sangat atraktif dengan ragam atraksi.
Legenda Putri Mandalika yang menceburkan diri ke laut kemudian menjelma menjadi cacing berwarna-warni adalah kisah inspirasitif yang dalam di Mandalika. Sitti Rohmi Djalilah, Wakil Gubernur NTB, di puncak acara Festival Pesona Bau Nyale itu mengatakan, cerita Putri Mandalika memberi inspirasi akan pengorbanan demi harga dirinya.
Sitti Rohmi berharap cerita rakyat Putri Mandalika ini juga menginspirasi masyarakat Lombok agar berani berkorban demi kebaikan. "Insya Allah kita bisa ambil hikmah. Yang paling utama, mari kita sama-sama jaga NTB. Jaga kebersihan destinasi. Jangan buang sampah sembarangan. Karena pariwisata bisa menyejahterakan masyarakat," katanya. (*/idi)