KONI Jawa Timur Terapkan Puslatda New Normal, Begini Bentuknya
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mulai memasuki program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100/IV dengan skema new normal (PNN).
Dari pengamatan, tampak Gedung KONI Jawa Timur berbeda dengan sebelumnya. Sejumlah akses menuju area mess dan lapangan ditutup oleh pengurus agar tidak ada pelatih, atlet, dan mekanik yang keluar masuk, dan tidak boleh ada orang luar yang masuk ke area tersebut, sekalipun pengurus KONI.
Di area parkiran belakang dekat lapangan tenis, kini ditutup dan dikhususkan sebagai tempat bagi para atlet, pelatih, dan mekanik untuk mengambil atau makan di meja yang sudah disediakan. Terdapat pula keranjang yang bertuliskan masing-masing cabor untuk mengambil makan.
Selain itu, dari kejauhan tampak jendela kamar-kamar yang digunakan dibuka menyesuaikan dengan kajian World Health Organization (WHO) untuk mencegah adanya penyebaran virus dalam kamar.
“Bahkan, di kamar sudah tidak kami perbolehkan pake AC, sekringnya sudah kami cabut semua. Sekarang, kami ganti dengan kipas angin sesuai dengan kajian WHO,” kata Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung kepada Ngopibareng.id, Jumat 25 September 2020.
Erlangga menyampaikan, semua ketentuan yang ditetapkan saat ini adalah langkah untuk menjaga kesehatan para atlet agar tidak terpapar virus corona atau Covid-19. Sebab, dari hasil swab test terakhir yang dilakukan selama dua minggu ini, sudah ada sembilan orang atlet dan pelatih yang positif Covid-19.
Karena itu, ia mengatakan, PNN ini dilakukan sangat ketat dan diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan. “Jadi kalau yang ada di sini mau latihan misalnya ke lapangan karate, ya kami antar jemput pakai mobil KONI, jadi sudah gak bisa keluyuran setelah latihan,” ujarnya.
Saat disinggung terkait dengan kebutuhan para atlet, pria yang juga Direktur Utama PT Panca Wira Usaha itu menyampaikan, seluruh kebutuhan mulai peralatan latihan dan perlengkapan protokol kesehatan telah dipenuhi.
“Tapi kalau mau pesen sabun, sampo, atau makanan, kami sudah siapkan petugas ekstern seperti OB (office boy) untuk membelikan. Tapi waktu ngambil tidak ketemu langsung, barang ditaruh di meja disemprot disinfektan baru diambil oleh atlet,” imbuhnya.
Ia menegaskan, apabila ada yang melanggar maka akan langsung mendapat sanksi berupa pencoretan dari tim Puslatda Jatim.
Terkait jangka waktu, Erlangga tak bisa memastikan, karena PNN akan dilonggarkan apabila status daerah turun menjadi zona kuning.