Gelar Lomba Burung Kicau, Cawali Vinanda: Bisa Jadi Ikon dan Dorong Peningkatan Ekonomi Kota Kediri
Calon Walikota Kediri nomor urut 1 Vinanda Prameswati menggelar lomba burung berkicau Piala Vinanda - Gus Qowim di Panlong Stadium, Jalan Hayam Wuruk, Kota Kediri, pada Sabtu, 16 November 2024.
Antusias para pecinta burung kicau dalam perhelatan tersebut sangat luar biasa. Terbukti, lomba ini tidak hanya diikuti warga Kota Kediri. Peserta juga datang dari Blitar, Nganjuk dan Tulungagung.
Mbak Vinanda, memandang event ini sebagai kegiatan yang positif karena dinilai mampu membangkitkan ekonomi di Kota Kediri. Ke depan, alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya itu yakin event gantangan akan tumbuh besar dan menjadi ikon Kota Tahu.
“Saya yakin ke depan event gantangan ini bisa jadi ikon Kota Kediri. Saya percaya ketika ini jadi ikon, yang hadir bukan cuma masyarakat Jawa Timur saja, tapi luar Pulau (Jawa), ada dari Kalimantan, Sumatera, bahkan luar negeri bisa datang ke Kediri. Orang hadir di Kediri nggak cuma nginep, mereka pasti makan, belanja di sini. Dan nggak cuma 1 hari. Ekonomi pasti terangkat,” kata Mbak Vinanda.
Lebih dari itu, menurut calon walikota muda yang berpasangan dengan tokoh ulama Kota Kediri KH Qowimuddin Thoha itu, lomba burung diharapkan dapat meningkatkan perhatian masyarakat untuk peduli terhadap konservasi hayati melalui minat dan hobi pada burung berkicau.
“Lebih dari kompetisi, acara ini bisa jadi ajang silaturahmi pecinta burung. Termasuk melestarikan alam dan lingkungan hidup, melestarikan burung-burung berkicau, di antaranya Murai Bati, Cucak Ijo dan lainnya,” tambah Mbak Vinanda yang ikut terhibur dengan suara burung yang dilombakan.
Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) Kota Kediri itu berpesan kepada para peserta dan panitia acara untuk menunjung sportifitas dalam perlombaan dan terus berinovasi untuk melestarikan tradisi gantangan tersebut.
Total ada 14 kelas dalam lomba burung berkicau Piala Vinanda - Gus Qowim di Panlong Stadium ini. Mulai dari Gus Murai Batu Qowim A, Cendet Kediri Mapan, hingga Murai Batu Siji Ae. Ada doorprize berupa sembako hingga hadiah uang tunai dengan biaya tiket yang murah.
"Saya berharap peserta, panitia dan pecinta gantangan tetap semangat dan berinovasi untuk melanjutkan tradisi ini. Sehingga Kota Kediri menjadi kota yang lebih MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, Ngangeni)," tutup Vinanda
Advertisement