Gelar Festival di Surabaya, Ini Target Bekraf
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia, Triawan Munaf resmi membuka Bekraf Festival (Bekfest) di Grand City Mall. Gelaran ini dilakukan sebagai wujud pelaksaan berbagai program Bekraf dalam pengembangan ekonomi kreatif di Surabaya.
Triawan menuturkan, Bekfest merupakan festival kinerja atau ajang bagi Bekfest untuk menyampaikan hasil capaian kinerjanya kepada masyarakat luas dalam membentuk ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) nasional.
Lebih lanjut, Bekfest juga sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada pelaku ekraf yang telah turut berkontribusi terhadap kemajuan Bekraf Indonesia serta meningkatkan awareness masyarakat terhadap potensi Bekraf yang dimiliki.
“Acara ini juga memberi gambaran apa saja yang telah dilakukan ekraf dalam mewujudkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi kreatif dunia ke depan,” kata dia, Jumat 16 November 2018.
Triawan mengatakan, kehadiran ekonomi kreatif dinilai memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional yang mampu menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hingga Rp922 triliun pada 2016.
Angka ini, lanjutnya, diprediksi meningkat terus setiap tahunnya sekitar 10 persen, sehingga pada 2017 diprediksi mencapai lebih dari Rp1.000 triliun. “Akan terus meningkat melalui ruang kreasi semacam film, musik, fashion dan kuliner,” sambungnya.
Dengan diselenggarakannya Bekraf Festival di Surabaya, Triawan berharap masyarakat dapat lebih paham dan peduli terhadap perkembangan ekonomi kreatif di daerahnya dan terus konsisten dalam berkontribusi memajukan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Selain itu, penyelenggaraan Bekfest 2018 membawa dampak positif bagi ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia, akademisi, sektor bisnis, pemangku kepentingan ekonomi kreatif dan masyarakat luas bahkan menyentuh level pelajar dan mahasiswa,” kata Triawan.
Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik penyelenggaraan Bekfest di Kota Pahlawan ini.
"Anak muda di Surabaya ingin belajar sekaligus meningkatkan industri kreatif untuk memperbaiki kualitas produksi lokal yang bisa dibawa ke tingkat dunia,” kata Risma.
Risma pun meminta anak muda mampu mengasah ilmu yang diperoleh lalu mengembangkan talenta dan menghasilkan karya. Sebab, kata dia, industri kreatif adalah industri yang tak akan mati sampai kapanpun.
“Tidak ada istilah lelah untuk belajar dan berkarya,” tuturnya. (frd)
Advertisement