Perangi Corona, Dosen FISIP Sumbang APD untuk RS Unair
Kumpulan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair secara spontan menggelar donasi untuk membeli masker, hand sanitizer, dan vitamin yang dapat digunakan oleh tenaga medis di RS Unair.
Ketua Departemen Komunikasi Fisip Unair, Liestyaningsih, menjelaskan, kegiatan ini dilakukan karena para dosen juga sadar bahwa penanganan corona tidak bisa dilakukan sendiri. Apalagi, alat pelindung diri (APD) sulit didapat.
"Kami melihat beberapa berita, APD yang digunakan teman-teman medis habis, mendapatkannya juga sulit karena itu kami berinisiatif bersama-sama membantu RSUA," katanya saat ditemui usai menyerahkan bantuan di Ruang Prabu RS Unair, Surabaya, Jumat 20 Maret 2020.
Dalam penyerahan itu, wanita yang akrab disapa Lies itu membawa 500 lembar masker, lima jirigen berisi lima liter hand sanitizer, dua botol hand sanitizer, dan beberapa pack vitamin.
Ia mengatakan, donasi yang digalang sejak Kamis 19 Maret 2020 itu sudah menghasilkan banyak bantuan dana untuk membeli kebutuhan.
Lies mengaku, meski sudah terkumpul banyak dana dari para dosen, namun untuk mencari kebutuhan cukup sulit karena banyak toko yang kehabisan masker dan hand sanitizer.
"Kami mencoba berburu melalui online dan melalui jaringan-jaringan kami meski harganya memang sangat nggak seperti biasa tapi kami nggak bisa menunda untuk membantu RSUA," ujarnya
Menanggapi itu, Wakil Direktur RS Unair bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, Dr. Hamzah mengapresiasi langkah dari para dosen yang membantu timnya dalam memberi pelayanan medis.
Ia mengaku kesulitan mencari APD dan beberapa kebutuhan lain mengingat banyak rumah sakit yang juga membutuhkan. Menurutnya langkanya APD disebabkan adanya permintaan yang melonjak.
"Saya kira pabrikan industri sudah berupaya untuk memenuhi produksinya, cuma permintaan cukup banyak. Kita bisa bayangkan tiap hari setiap perawat dan dokter menggunakan jadi kebutuhannya itu cukup banyak," katanya.
Walau begitu, untuk kebutuhan APD ia mengatakan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya untuk dapat memberikan bantuan.
Advertisement