Gelar Doktor Predikat Cum Laude Bahlil Lahadalia Ditangguhkan UI
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia ditangguhkan kelulusannya dari program doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) kampus Depok.
Bahlil Lahadalia sempat meraih gelar doktor dengan predikat cum laude dari SKSG UI, Rabu 16 Oktober 2024. Waktu itu, ia berhasil mempertahankan disertasinya yang bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.
Ketua Partai Golkar itu meraih gelar doktor, Oktober 2024. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Hingga akhirnya menjadi buah bibir netizen di media sosial. Biasanya seseorang kuliah S3 itu diselesaikan dalam waktu tiga tahun.
Saat itu, UI memberikan tanggapan bahwa kelulusan Bahlil Lahadalia sudah sesuai prosedur karena Bahlil menjadi mahasiswa SKSG UI tahun 2022 dan mengambil jalur riset.
Saat itu, merujuk pada Peraturan Rektor UI Nomor 016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI menyebutkan program doktor dirancang untuk 6 semester dan dapat ditempuh sekurang-kurangnya 4 sampai 10 semester.
Hingga adanya audit komprehensif tata kelola dan proses akademik di S3 SKSG UI, maka penerimaan mahasiswa baru di sekolah pascasarjana tersebut pun ditutup sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Klarifikasi Bahlil Lahadalia
Menurut keterangan Bahlil Lahadalia, UI tidak menangguhkan gelar Doktor yang akan diperolehnya. "Saya belum lihat isinya, ya. Tapi yang jelas kalau rekomendasinya mungkin sudah dapat," jelasnya.
Bahlil Lahadalia melanjutkan bahwa memang seharusnya ia wisuda pada bulan Desember setelah ia Yudisium. "Di situ yang saya pahami bukan ditangguhkan tapi memang wisuda saya itu seharusnya Desember," terang Bahlil kepada awak media.
Saat ini, Bahlil Lahadalia tengah melakukan revisi pada disertasinya. "Kalau kemarin disertasi saya itu, setelah disertasi ada perbaikan disertasi. Jadi setelah perbaikan disertasi baru dinyatakan selesai," terangnya.
Ketua Majelis Wali Amanat atau MWA UI, Gus Yahya Cholil Staquf dalam keterangan tertulisnya, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat karena permasalahan pemberian gelar Doktor Bahlil.
Advertisement