Gelar Bangsawan bagi Jokowi, Begini Prosesi di Kesultanan Deli
Presiden Joko Widodo mendapat gelar kebangsawanan Kesultanan Deli. Penganugerahan Gelar Adat di Balairung Istana Maimun, Jalan Sultan Ma'moen Al Rasyid Medan, Minggu 7 Oktober.
Prosesi pemberian gelar berlangsung khidmat. Didahului pembacaan sinopsis Gelar Adat oleh Prof. Dr. OK Saidin bergelar Datuk Sri Amar Lela Cendikia. Prosesi kemudian dimulai dengan pemasangan Tengkulok oleh Pemangku Sultan Deli, Tengku Hamdy Osman Delikhan Alhaj, kepada Presiden Jokowi.
Selanjutnya, pin kesultanan dan keris disematkan oleh Sultan Deli Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam dan berakhir dengan penandatanganan Surat Ceri dan Cap Kesultanan.
Presiden Jokowi, dengan penganugerahan itu, telah sah menjadi kerabat baru di Kesultanan Deli dan mengambil tempat di kursi kehormatan.
Sebagai ucapan rasa syukur dan selamat, Presiden Jokowi ditepung tawari oleh Sultan Deli dan beberapa unsur perwakilan termasuk Gubsu Edy Rahmayadi yang bergelar Datuk Laksamana Nara Diraja, Walikota Medan Dzulmi Eldin, dan perwakilan keluarga raja-raja.
Hadir di antaranya Yani S Kuswodijoyo dari Kesultanan Sumenep dan Ratu Kokoda dari Papua Barat.
"Perimbangan-pertimbangan utama kami untuk menganugerahkan gelar kebangsawanan tertinggi bagi Presiden RI, Bapak Joko Widodo, adalah setelah menyaksikan betapa kerasnya upaya Bapak Presiden dalam menjalankan program-program pemerintahan, membangun negara dan menyejahterakan kehidupan rakyat...".
Sultan Deli Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perksa Alam dalam sambutannya menyampaikan bahwa gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri merupakan gelar bangsawan tertinggi di Kesultanan Deli yang bermakna pemimpin yang baik pembawa angin segar ke pelosok negeri.
Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan penganugerahan gelar tersebut kepada Presiden Jokowi.
"Perimbangan-pertimbangan utama kami untuk menganugerahkan gelar kebangsawanan tertinggi bagi Presiden RI, Bapak Joko Widodo, adalah setelah menyaksikan betapa kerasnya upaya Bapak Presiden dalam menjalankan program-program pemerintahan, membangun negara dan menyejahterakan kehidupan rakyat di tengah gejolak politik dan ekonomi yang melanda dunia saat ini," ucapnya.
Pada bagian lain, Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perksa Alam mengatakan salah satu pertimbangan lainnya adalah perhatian besar Presiden Jokowi terhadap kelangsungan hidup kesultanan dan kerajaan yang tersebar di seluruh penjuru negeri.
Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan serangkaian pertemuan secara rutin oleh Presiden dengan para sultan dan raja se-Nusantara untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Kesultanan dan Kerajaan beserta masyarakat adat.
"Di dalam gelar adat ini, saya merasakan terkandung amanat dan tugas berat yang diberikan pada saya untuk mewujudkan harapan dari Kesultanan Deli, harapan dari kerajaan-kerajaan se-Nusantara, pemangku adat Indonesia, dan ulama.." kata Presiden Joko Widodo.
Sementara itu Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kesultanan Deli atas gelar Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri yang telah diperolehnya.
"Di dalam gelar adat ini, saya merasakan terkandung amanat dan tugas berat yang diberikan pada saya untuk mewujudkan harapan dari Kesultanan Deli, harapan dari kerajaan-kerajaan se-Nusantara, pemangku adat Indonesia, dan ulama untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang Baldatun, Thoyibatun wa Rabbun Ghofur," ujar Presiden.
Menurut Jokowi, banyak yang berpikir bahwa kemajuan dapat dicapai dengan mengesampingkan budaya dan menyingkirkan adat istiadat. Tetapi bagi Indonesia, kata Jokowi, justru energi utama dan modal untuk meraih kemajuan Indonesia adalah budaya.
Untuk itu, Jokowi mengajak semua pihak untuk turut melestarikan budaya dan adat istiadat.
"Indonesia maju dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur asli bangsa Indonesia," tuturnya.
Acara Anugerah Gelar Adat turut disaksikan oleh lima ribuan lebih masyarakat Sumut di pelataran Istana Maimun, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) Sabrina, Gubernur Sumut periode 2013-2018 Tengku Erry Nuradi, datuk empat suku Kesultanan Deli serta kerabat kesultanan Deli, Pengurus Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), raja dan sultan Nusantara yang hadir. (adi)