Gelak Tawa Wartawan Istana, Begini Anehnya
Acara silaturahmi yang diisi dengan Buka Puasa Presiden Joko Widodo - wartawan istana penuh dengan canda dan tawa. Ngopibareng.id yang duduk di sebelah presiden, melihat orang nomor 1 di Indonesia ini beberapa kali tertawa terpingkal mendengar cerita tentang pengalaman wartawan yang aneh-aneh dan lucu.
Pada acara digelar di Restoran D'Cost VIP di bilangan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Mei 2019, disepakati tidak ada pembicaraan soal politik dan urusan kenegaraan.
"Bapak capek bicara soal politik. Maunya presiden ingin mendengarkan cerita wartawan tentang suka duka meliput kegiatan presiden," pesan pihak protokol sebelum presiden tiba di tempat acara.
Presiden tiba pkl 17.00 WIB langsung nimbrung di tengah kerumunan wartawan yang duduk lesehan.
"Kali ini kita santai puasa bicara politik," kata Presiden sambil menyalami wartawan.
Di hadapan Kepala Negara, para jurnalis pun berbagi cerita. Mulai dari suka duka saat meliput kegiatan Presiden, hingga curhat mengenai hal-hal lainnya seperti hubungan asmara yang terjalin di antara para awak media.
"Di hadapan Kepala Negara, para jurnalis pun berbagi cerita. Mulai dari suka duka saat meliput kegiatan Presiden, hingga curhat mengenai hal-hal lainnya seperti hubungan asmara yang terjalin di antara para awak media".
Seorang wartawati Stasiun TV asal Kalimantan Tengah, tidak menyia- nyiakan kesempatan ini . Ia curhat kalau ayahnya ingin melihat anaknya yang menjadi wartawan istana, bisa foto dengan presiden untuk di pasang di rumah. "Boleh ya Pak?"
Presiden langsung mengiyakan. "Ayo, tapi jangan kamu jual ya" canda Presiden.
Neya Megawati, kameramen CNN punya cerita lain lagi yang membuat presiden terpingkal. Celananya robek dan hampir melorot saat mengambil gambar kunjungan presiden ke luar negeri. Kejadian ini membuatnya malu dan kurang nyaman.
"Karena takut melorot di depan Bapak Presiden, tangan kanan saya memegang kamera tangan kiri megangi celana. Apa jadinya kalau waktu itu celana saya benar benar melorot ," kata Mega.
Cerita kameramen berbadan tambun ini membuat presiden dan seluruh udangan terpingkal.
Ger-geran ini diakhiri setelah terdengar kumandang adzan Magrib untuk berbuka dan salat.
Sesudah makan malam, Kepala Negara menyampaikan, merasa sangat senang, merasa sangat gembira. Selain tadi buka puasa bersama juga bisa berada pada suasana yang tertawa terus.
"Kadang-kadang kalau di Istana itu terlalu mengurusi hal-hal yang sangat serius," tuturnya.
Presiden pun mengucapkan terima kasih atas kerja keras para jurnalis dalam meliput dan memberitakan kegiatan kepresidenan maupun agenda penting lainnya.
"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu semuanya atas dukungannya selama ini, baik berita yang baik-baik, baik berita yang kritis konstruktif. Ya apapun berita mengenai istana, mengenai menteri-menteri, mengenai saya karena dengan berita-berita itulah masyarakat bisa tahu kami ada di mana, apa yang kami kerjakan, kebijakan kami apa. Dan ya memang mengikuti saya itu capek, saya tahu," ungkapnya.
Usai santap malam, para jurnalis pun berkesempatan untuk berfoto bersama dengan Presiden. Saat acara selesai, tak ubahnya seperti warga yang hadir dalam acara Presiden atau pengunjung mal, wartawan pun minta berswafoto. Sambil berjalan menuju mobilnya, Presiden pun melayani permintaan swafoto para pewarta ini.
Turut mendampingi Presiden dalam buka puasa bersama ini, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi.(asm)