Geger! Siswi SMAN Srengat Blitar Gantung Diri di Depan Kelas
Seorang gadis yang tercatat sebagai pelajar kelas X IPA 3 SMAN 1 Srengat ditemukan tewas dengan kepala menggantung di papan kelas, Senin, 20 Desember 2021. Diduga, gadis yang berinisial VY, 15 tahun ini tewas karena bunuh diri.
Kapolsek Srengat, AKP M Yusuf mengatakan, siswi kelahiran Ambon itu ditemukan teman-temannya sekitar pukul 11.00 WIB. "Kami mendapat laporan pukul 12.00 WIB dan segera mengevakuasi korban," ujar Yusuf, Senin, 20 Desember 2021.
Menurut Yusuf, polisi telah mengonfirmasi VY meninggal akibat gantung diri. Yusuf menambahkan, siswi itu mengikatkan dasinya ke papan nama kelas.
"Itu kita heran kok menggunakan tali dasi yang begitu kecil. Kok bisa kuat menahan beban tubuh korban," ujar Yusuf.
Dasi tersebut merupakan bagian dari seragam sekolah siswa. Ia juga mengaku heran pada kekuatan kayu tempat salah satu ujung dasi dikaitkan sehingga tidak patah menahan berat badan VY.
Yusuf mengatakan peristiwa tersebut mengagetkan seluruh sekolah. Menurut Yusuf, VY tercatat sebagai warga Kecamatan Srengat dan berstatus sebagai siswi kelas X IPA. Kata Yusuf, polisi sedang menyelidiki penyebab korban nekat bunuh diri di sekolah.
"Keterangan pihak keluarga korban adalah anak yang cerdas dan periang. Kami sedang selidiki apa yang mendorong korban melakukan tindakan nekat ini," ujarnya.
Yusuf juga mengatakan, seharusnya VY tidak memiliki jadwal pelajaran di sekolah. Polisi masih mencari tahu apa motivasi VY berangkat ke sekolah dan melakukan tindakan tersebut.
Dari analisis Kepala Puskesmas Srengat, dr Pravita bahwa korban lidah korban tergigit hingga nyaris putus. Kemudian, ada jerawat di leher korban ukuran 1/2 cm, rambut lurus panjang, keluar urine, ada bekas luka pada jari tangan kiri, telapak kaki dan tangan mengalami lebam, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan.
"Dugaan saya karena korban ini bunuh diri karena masalah asmara,"katanya.
Sementara, Kepala Sekolah SMAN 1 Srengat, Sumino mengatakan, kelas VY saat itu sedang kosong karena seluruh siswa dan pengajar sedang mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad di Aula Sekolah. Sedangkan VY yang tidak memeluk agama Islam, tidak mengikuti kegiatan tersebut.
"Teman-temannya VY dan juga para pengajar sedang ada kegiatan Maulid Nabi di aula belakang itu. Pukul 11.00 WIB ketika kegiatan sudah selesai, dua temannya hendak kembali ke kelas dan melihat dia sudah itu (menggantung)," ujar Sumino.
Sumino mengungkapkan, teman-teman VY yang juga pemeluk agama selain Islam, seluruhnya tidak berangkat ke sekolah. Sebab, agenda kegiatan sekolah hari itu adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad.
"Apa yang menimpa VY ini di luar kuasa kami karena hari ini ada kegiatan Maulid Nabi. VY berada di luar pantauan kami hari ini," ujar Sumino.
Lanjut Sumino, jumlah siswa yang datang pada hari ini pun dibatasi yaitu sebanyak 10 orang setiap kelas. Bahkan siswa dan siswi yang beragama Islam pun tidak seluruhnya datang ke sekolah guna mengikuti kegiatan peringatan Maulid Nabi.
Sumino mengatakan, siswa dan siswi yang terdaftar untuk mengikuti kegiatan peringatan Maulid Nabi di Aula sekolah datang ke kelas masing-masing sekitar pukul 07.00 WIB untuk mengisi absensi.
Setelahnya, kata dia, mereka meninggalkan kelas menuju aula sekolah. "Jadi kondisi kelas memang kosong setelah jam 7 pagi. Semua bersih ke sana semua," ujarnya.
Terkait pribadi VY, Sumino mengaku tidak banyak mengetahui. Tapi menurutnya, tidak ada tanda-tanda kejanggalan perilaku VY dalam beberapa waktu sebelumnya.
"Informasi sementara, keseharian dia tidak ada masalah. Berlangsung biasa," kata Sumino.