Geger Pak Ribut
Pak Ribut tengah duduk di meja guru. Ia dikerumuni anak lelaki dan perempuan berseragam SD, Anehnya, ia bukan bicara soal budi pekerti tetapi bicara soal seksualitas.
Dalam video yang direkam di dalam ruang kelas tersebut, Pak Ribut awalnya membahas seputar pelajaran agama yang diujikan pada saat PTS. Obrolan dimulai dari menyinggung nilai para siswa, kemudian membahas keberadaan kaum sodom yang menjadi materi soal agama.
"Ini soal agama yang PTS hari Senin, siapa yang salah paling banyak?" kata Pak Ribut.
"April salah berapa? April, agama betul semua ? April PTS-nya betul semua, April pinter," katanya.
Kemudian, ia memberi pertanyaan kepada para murid-muridnya yang berada di sampingnya.
"Pak Ribut mau tanya, ini kan ada soal. Nabi Luth Alaihi salam merupakan rasul Allah yang diutus kepada kaum apa. Jawabannya apa?," tanya dia.
"Kaum Sodom," jawab seorang muridnya yang bernama April.
"Kaum Sodom, itu betul, yang lainnya salah jawabannya. Kalian tahu nggak, Kaum Sodom itu apa? Kemarin kan diterangkan sama Bu Ita?," kata Pak Ribut.
"Yang itu pak, laki-laki suka sama laki-laki," jawab April.
"Itu April betul, kaum sodom itu laki-laki suka sama laki. Kalau Perempuan suka sesama perempuan itu namanya lesbi, kalau kaum sodom itu lelaki suka lelaki contohnya di tv banyak, contohnya seperti apa," ucap Ribut dalam video.
"Contohnya Pak Ribut," celetuk April.
Pak Ribut pun langsung membantah hal itu dan menegaskan bahwa dirinya normal, masih suka lawan jenis. "Saya itu suka perempuan bukan suka sama laki-laki, April kalau ngomong hati-hati," ucapnya mengingatkan anak didiknya.
Video berdurasi 45 detik itu viral usai diunggah ke beberapa media sosial seperti Twitter @chronosphiere, Instagram @fakta.indo hingga TikTok @R_DanceManagement.
Video yang ditonton sebanyak 1,3 juta itu mendapat respons dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Agus Salim. Dia membenarkan kalau guru itu adalah salah satu pengajar SD. Namun, dirinya belum mengetahui secara pasti tempatnya mengajar.
"Itu Ribut salah satu guru, saya enggak hafal mengajarnya di mana, di pelosok itu," ucapnya.
Menurut Agus Salim, sebagai seorang pengajar terutama guru di sekolah dasar tidak baik melontarkan bahasa yang vulgar dan gamblang kepada anak sedini itu. "Anak mendengar hal itu bahaya apalagi sekarang ada handphone, kalau anaknya penasaran bisa dicari dan besok saya panggil yang bersangkutan. Anak SD belum ada pendidikan seksualitas di sekolah," kata dia.
Berikut ini info grafis geger Pak Ribut bicara soal seksualitas ke anak SD:
Advertisement