Geger Eris Bangkitkan COVID-19 di Inggris, sudah Masuk Indonesia?
Presiden Jokowi telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 48 tahun 2023 tentang Pengakhiran Penanganan Pandemi COVID-19. Presiden Jokowi pun membubarkan Komite Penanganan Corona Virus Disease 2O19 (COVID-I9) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Perpres itu diteken Presiden Jokowi, Jumat 4 Agustus 2023.
Di sisi lain, Badan Keamanan Kesehatan Inggris atau UK Health Security Agency (UKHSA) mengungkap, kasus baru COVID-19 telah menyebar dengan cepat ke seluruh Inggris Raya. Varian baru diyakini menjadi pemicu bangkitnya virus SARS-CoV-2, yakni Eris atau EG.5.1. Varian tersebut masih merupakan turunan Omicron.
Varian Eris pertama kali teridentifikasi pada 31 Juli 2023. Lonjakan kasus diperkirakan hampir melampaui 200.000 di bulan lalu, dari 606.656 kasus yang diprediksi pada 4 Juli menjadi 785.980 pada 27 Juli, menurut The Zoe Health Study.
Lantas bagaimana tanggapan pemerintah terkait varian baru COVID-19 tersebut? Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dokter Siti Nadia Tarmizi memastikan, varian Eris belum ditemukan di Indonesia. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk menambah proteksi diri dengan melanjutkan vaksinasi booster.
"Belum dilaporkan sampai saat ini," terang dokter Nadia.
Saat ini, Eris juga telah dideteksi di negara-negara Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Jepang. Dikutip dari Mirror, di seluruh dunia, Eris menyumbang sekitar 20 persen dari rangkaian COVID-19 di Asia, 10 persen di Eropa, dan tujuh persen di Amerika Utara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini telah menambahkannya sebagai varian yang dipantau.