Geger! Brigjen NA Tembak 6 Kucing di Sesko TNI Bandung, 4 Mati

Admin akun Instagram @rumahsinggahclow mengungkap ada enam ekor kucing liar yang diduga ditembak di area Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Jalan RAA Martanegara, Bandung, pada Selasa 16 Agustus 2022.

Dari total enam ekor kucing yang diduga ditembak, sebanyak empat ekor kucing mati di lokasi. Sedangkan dua ekor kucing yang juga diduga ditembak, berhasil diselamatkan.

Akun @rumahsinggahclow juga menyebutkan, dari enam ekor kucing, tiga di antaranya dalam kondisi sedang hamil. Adapun kucing yang berhasil diselamatkan mengalami luka berat. Salah satu kucing yang selamat mengalami luka di bagian mata.

Penemuan enam ekor kucing ditembak, empat ekor tewas, dan dua ekor bisa diselamatkan meski mengalami luka di bagian mata tembus ke mulut. (Foto: Instagram @rumahsinggahclow)

Pelaku Penembakan Kucing Brigjen NA

TNI mengungkap penembakan sejumlah kucing di area Sesko TNI dilakukan oleh seorang jenderal bintang satu. Terungkapnya identitas penembakan ini berawal dari perintah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Menindaklanjuti perintah Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa kemarin siang (Rabu 17 Agustus 2022) untuk menyelidiki dugaan penganiayaan terhadap beberapa ekor kucing di lingkungan Sesko TNI, Bandung, tadi malam Komandan Sesko TNI dan Tim Hukum TNI membenarkan bahwa Brigjen TNI NA (anggota organik Sesko TNI) telah menembak beberapa ekor kucing," kata Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Mayjen Prantara Santosa dalam keterangan resmi, Kamis 18 Agustus 2022.

Prantara mengatakan, Brigjen NA menembak kucing-kucing tersebut dengan senapan angin miliknya. Penembakan dilakukan Selasa, 16 Agustus siang.

"Menggunakan senapan angin milik pribadi sekitar jam 13.00 WIB," sambung dia.

Puspen TNI menyebut Brigjen TNI NA menembak kucing-kucing itu dengan maksud menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal maupun tempat makan perwira siswa Sesko TNI.

"Bukan karena kebencian terhadap kucing," keterangan Puspen TNI.

Tim Hukum TNI akan menindaklanjuti proses hukum Brigjen NA, khususnya menyangkut Pasal 66 UU nomor 18 tahun 2009 (tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan) dan Pasal 66A, Pasal 91B UU nomor 41 tahun 2014 (tentang Perubahan Atas Undang Undang nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan).