Gegara Asmara, Gadis Asal Sidoarjo Ditemukan Hanyut di Sungai
Seorang gadis asal Sidoarjo ditemukan hanyut di aliran sungai dekat jembatan, Desa Ngerame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Minggu 12 September 2021.
Gadis itu diketahui bernama Elsa Safira 21 tahun, warga Desa Krajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo. Ia ditemukan warga sekitar di sungai tersebut sekira pukul 08.00 WIB.
Salah seorang warga, Rianto 50 tahun mengatakan, dia mengetahui korban sendirian berada di sekitar jembatan pada Sabtu 11 September 2021 sore.
"Sebelum magrib udah ada, berjalan mondar mandir di sekitar sini. Tidak bawa tas, cuman pakai sepatu," katanya.
Ia sempat menyanyai tujuan korban berada di sekitar jembatan. Korban pun mengaku sedang menuggu temannya. "Katanya mau menuggu temannya, janjian setelah isya' gitu. Saya suruh masuk ke warung tidak mau. Kalau lompat pasti ada luka dan bisa mati, di dalam sungai kan banyak batunya," ujarnya.
Mengetahui kondisi korban tak berdaya di dalam sungai, sejumlah warga dan relawan mengevakuasi korban. Beruntungnya korban masih hidup dan langsung dilarikan ke Puskesmas Prambon.
Sementara Kapolsek Pungging AKP Margo Sukwandi menjelaskan, ES ditemukan hanyut di sungai dekat jembatan Desa Ngerame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, dipicu persoalan asmara. Hal itu diketahui setelah keluarga korban diminta keterangan oleh pihak kepolisian.
"Menurut keterangan dari Ibu kandung korban, Eni Murgianti, bahwa korban mengalami depresi akibat permasalahan asmara, " kata Margo.
Menurut keterangan Ibu korban, lanjut Margo, korban lari dari rumah sejak Sabtu 11 September 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Gadis berusia 21 tahun itu berdalih pergi ke rumah temannya saat ditanya sangat ibu.
"Korban menjawab akan pergi ke rumah temannya dengan berjalan kaki," tegasnya.
Korban pun tak kunjung kembali, hingg pada hari Minggu 12 September 2021 sekira pukul 10.00 WIB, pihak keluarga mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada seorang wanita mirip ES mengambang di Sungai tersebut.
"Keluarganya pun mendatangi lokasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Setelah dicek, ternyata informasi tersebut benar dan korban telah dievakuasi dari sungai ke atas tanggul," ungkapnya.
Setelah itu, Korban dilarikan ke Puskesmas Prambon dengan menggunakan sepeda motor oleh warga. Saat ini korban telah dirujuk ke RS Al Islam Yapalis, Sidoarjo untuk menjalani pemulihan.
"Hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Korban masih belum sadar dan belum bisa dimintai keterangan," tandasnya.
Advertisement