Gedung Sekolah Dijadikan Karantina Pemudik
Isolasi atau karantina selama 14 hari bagi pemudik yang pulang ke Kabupaten Probolinggo terus dimatangkan. Pemkab Probolinggo pun sudah menyiapkan sekolah-sekolah negeri di tiap kecamatan sebagai lokasi karantina pemudik.
"Pemudik yang pulang ke Kabupaten Probolinggo akan kami tampung di lokasi isolasi di setiap kecamatan yang dituju,” ujar Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, Minggu, 5 April 2020.
Hal itu diungkapkan bupati saat meninjau salah satu tempat karantina yakni, SMP Negeri 2 Kraksaan. Fasilitas isolasi diserahkan kepada masing-masing kecamatan.
Bupati menegaskan, sistem karantina bagi pemudik diberlakukan mulai Minggu dinihari pukul 00.00 WIB. Hal itu terlihat dari kesigapan petuas di setiap kecamatan untuk menerapkan karantina bagi pendatang.
Diperoleh informasi dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, sebagian besar (90%) menyiapkan gedung sekolah sebagai tempat isolasi. “Sebagian besar menyiapkan gedung sekolah, ada gedung SD, juga gedung SMP,” kata bupati.
Sebelum meninjau lokasi karantina di SMP Negeri 2 Kraksaan, bupati mengunjungi sebuah hotel di Kecamatan Gending. Dikatakan sebanyak empat hotel di Kabupaten Probolinggo akan dijadikan tempat transit pemudik.
“Hotel-hotel itu sebagai tempat transit sementara selama sehari. Setelah itu pemudik dipindahkan ke tempat isolasi selama 14 hari,” kata istri anggota DPR RI, Hasan Aminuddin itu.
Sementara itu, perkembangan kasus Corona (Covid-19) di Kabupaten Probolinggo per Minggu, 5 April 2020, tercatat sebanyak 245 orang dalam pemantauan (ODP). ODP sebanyak itu terinci, 210 orang masih dipantau dan 35 orang selesai dipantau.
Selain itu dilaporkan 6 pasien dalam pengawasan (PDP). Yakni, dengan keterangan 3 sembuh, dan 3 meninggal dunia.
“Sebenarnya untuk PDP asal Desa Sukapura Kecamatan Sukapura memang sebenarnya sudah klir. Kalau hasil swab menunjukkan negatif dan yang bersangkutan sudah pulang. Memang bukti hitam di atas putih belum ada,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan dan Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto.
Terkait dengan RSUD Tongas sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 di Kabupaten Probolinggo, Anang memastikan mulai Senin depan sudah siap. Tenaga medis yang akan ditugaskan nantinya berasal dari seluruh Kabupaten Probolinggo.
Bisa Karantina Mandiri
Meski tidak seketat di Kabupaten Probolinggo, Pemkot Probolinggo juga menerapkan karantina bagi pemudik (pendatang) selama 14 hari. Hanya saja, pemudik bisa memilih, dikarantina di lokasi yang ditetapkan pemkot atau di rumahnya masing-masing.
“Pendatang yang masuk Probolinggo kami karantina. Tetapi jika ia menolak maka akan diberlakukan karantina mandiri di rumahnya,” kata Walikota Hadi Zainal Abidin.
Caranya, keberadaan pendatang itu diberitahukan ke tetangga kanan-kirinya bahwa yang bersangkutan bertatus orang dalam pengawasan (ODP). “Hal ini agar semua warga terlibat mengawasi karena ini menyangkut kesehatan bersama,” kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota.
Disinggung apakah Pemkot Probolinggo sudah menyiapkan tempat-tempat untuk karantina pendatang, Habib Hadi membenarkan.
“Untuk karantina ada sejumlah opsi tempat, kami juga bisa menyewa kos-kosan, bisa Rusun. Kalau dalam jumlah besar bisa tempat yang lengkap fasilitasnya semisal, ada masjid atau mushala,” katanya.
Masih terkait pencegahan Covid-19, Pemkot Probolinggo memasang sebanyak 25 wastafel portabel. Wastafel sebanyak itu diletakkan di sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial.