Gaya Nyentrik Baginda Sultan dari Kerajaan Angling Dharma
Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus adalah pemimpin Kerajaan Angling Dharma dari Pandeglang, Banten. Usianya 82 tahun. Penampilannya nyentrik. Dari foto yang beredar di media sosial, selain tampil dengan busana tradisional serba hitam ala raja dan duduk di singgasana, Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus juga tampil dengan busana kasual. Kemeja dipadu celana dan ikat pinggang.
Di bagian dada kiri, dia menyematkan bros lambang negara Burung Garuda warna emas. Sedangkan di dada kiri, dia menempelkan namanya. Bak seorang raja yang kaya raya, Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus juga mengenakan sejumlah perhiasan seperti kalung, gelang, cincin, dan jam tangan warna emas.
Sebutan Baginda Sultan karena Iskandar Jamaludin Firdaus Kaya Raya
Kerajaan Angling Dharma viral di media sosial. Ki Jamil Badranaya, yang mengaku sebagai juru bicara, mengaku keberatan lingkungan rumahnya disebut kerajaan dan pemiliknya dipanggil raja.
"Saya klarifikasi yang ramai keberadaan Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, sebetulnya itu tidak ada. Beliau tidak mendirikan kerajaan atau ada kerajaan di sana. Beliau bekerja di bidang sosial," kata Jamil kepada wartawan.
Di lingkungan rumah Angling Dharma, Iskandar Jamaludin Firdaus dipanggil Baginda. Sedangkan Sultan merujuk pada orang kaya. Ya, seperti para artis kaya Raffi Ahmad yang dijuluki Sultan Andhara (merujuk pada lokasi rumahnya), Sultan Bintaro sebutan Andre Taulany dan masih banyak "sultan-sultan" lainnya di kalangan artis.
Ki Jamil Badranaya juga mengklarifikasi terkait foto-foto yang beredar tentang Iskandar Jamaludin Firdaus berpakaian ala raja dan duduk di singgasana. Menurut dia, itu adalah gaya sehari-hari Jamaludin yang memang dikenal nyentrik.
"Emang begitu gayanya nyentrik, tiap hari juga pakaiannya ganti-ganti," ujarnya.
Di rumah tersebut, lanjut Ki Jamil Badranaya, dihuni oleh sejumlah orang yang merupakan santri hingga pekerja yang membangun rumah warga yang dibantu oleh Baginda Sultan.
Ki Jamil Badranaya dan santri-santrinya enggan disebut sebagai pengikut Iskandar Jamaludin Firdaus. Kata dia, pengikut berkonotasi negatif, sedangkan di rumah Angling Dharma aktivitas berlangsung normal, mulai dari mengaji hingga mengurusi soal pembangunan rumah.
"Hingga saat ini sudah 30 rumah yang dibangun oleh baginda sultan sejak 2019 lalu, dan akan terus bertambah," ucap dia.